Sukses

11 Potret Jokowi yang Buktikan Kecintaannya kepada Olahraga

Berikut sederet bukti tentang kepedulian Jokowi terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama Zainudin Amali menjadi Menpora RI (Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia), Rabu (23/10/2019). Pengumuman Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2020 dibacakan sang Presiden di Istana Negara, Jakarta.

Ada yang menarik dari pengumuman nama-nama Kabinet Indonesia Maju tersebut. Kala memperkenalkan Zainudin Amali sebagai Menpora baru, Jokowi memberi pesan khusus.

Jokowi meminta agar kader Partai Golkar itu memberi perhatian khusus pada bidang sepak bola Indonesia. "Sepak bolanya, Pak," ujar Jokowi kepada Zainudin Amali.

Kondisi tersebut bisa dimaklumi, Jokowi cukup perhatian dengan perkembangan olahraga di Indonesia, terutama di bidang sepak bola.

Timnas Indonesia menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial setelah gagal tampil cemerlang pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Tim Garuda belum juga meraih poin pada Kulaifikasi Piala Dunia 2022. Skuat racikan Simon McMenemy terdampar di dasar klasemen Grup G.

Kehadiran Zainudin Amali diharap membawa angin segar bagi perkembangan sepak bola di Indonesia. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah memberi pesan khusus pada Menpora baru Indonesia itu.

Dari hasil penelusuran Bola.com, Jokowi memang menjadi sosok yang cukup peduli dengan perkembangan sepak bola dan sederet olahraga lain tanah air. Buktinya, mantan Walikota Solo itu kerap memposting foto yang berhubungan dengan olahraga di akun Instagram personalnya.

Jika penasaran dengan sederet bukti kecintaan Jokowi pada bidang olahraga, berikut Bola.com telah merangkumnya untuk Anda.

2 dari 12 halaman

1. Jokowi Dukung Penuh Bulutangkis Indonesia

3 dari 12 halaman

2. Pamer Stadion Manahan Solo

4 dari 12 halaman

3. Bertukar Jersey Bola dengan Presiden Argentina

5 dari 12 halaman

4. Joko Widodo Puji Kemegahan Stadion Gelora Bung Karno

 
 
 
View this post on Instagram

"Saya sudah berkeliling dunia, sudah melihat stadion Rio de Janeiro, sudah melihat stadion di Warsawa, sudah melihat stadion di Meksiko, sudah melihat stadion di negeri-negeri lain, ... wah, Stadion Utama Jakarta adalah stadion terhebat di seluruh dunia." Begitu kata Soekarno, dalam pidato saat meresmikan Stadion Utama Gelora Bung Karno, 21 Juli 1962, menjelang Asian Games IV. Lebih setengah abad kemudian, GBK masih tegak berdiri, ketika Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 pada tahun 2018. Menyambut pesta olahraga akbar itu, GBK direnovasi besar-besaran. Dan inilah wajah Stadion Utama GBK yang baru: stadion berkapasitas 80.000 penonton, diterangi lampu LED berkekuatan 3.500 lux yang terintegrasi dengan sistem tata suara mutakhir. Lapangannya berlapiskan rumput jenis terbaik, dilengkapi alat penyiram otomatis hingga sistem drainase anti banjir. Mari kita jaga bersama.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

6 dari 12 halaman

5. Undang Timnas Indonesia U-16 ke Istana Negara

7 dari 12 halaman

6. Puji Keberhasilan Anthony Sinisuka Ginting

8 dari 12 halaman

7. Ucapkan Selamat kepada Keberhasilan Timnas U-16 pada Laga Pertama Piala AFC U-16 2018

9 dari 12 halaman

8. Jokowi Memberi Dukungan kepada Atlet Para Atlet Asian Paragames 2018

10 dari 12 halaman

9. Jokowi Bahkan Beri Dukungan kepada Atlet Sepak Takraw

11 dari 12 halaman

10. Beri Dukungan kepada Lalu Muhammad Zohri

 
 
 
View this post on Instagram

Tak banyak yang hendak dilakukan Lalu Muhammad Zohri setelah merebut medali perak Asian Games 2018 lari estafet 4 x 100 meter bersama Eko Rimbawan, Fadlin dan Bayu Kertanegara. “Hari Jumat besok saya pulang ke Lombok,” katanya. Ia ingin menengok keluarganya di pengungsian. Ketika gempa bumi mengguncang kampung halamannya, ia tengah berlatih menghadapi Asian Games. “Kakak saya sempat telepon sambil menangis. Katanya, masjid runtuh. Saya ikut menangis dan sempat ingin pulang tapi tidak jadi karena sedang menghadapi Asian Games,” kata Zohri. Syukurlah, ketabahan juara dunia junior IAAF U-20 ini berbuah prestasi. Selepas petang kemarin, ia dan tiga rekannya meraih medali perak dengan membukukan waktu 38,77 detik di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Indonesia kalah dari Jepang yang mencatatkan waktu 38,16 detik tapi menaklukkan China yang 38,89 detik. Medali perak untuk anak muda 18 tahun di nomor bergengsi ini terasa istimewa karena inilah medali pertama Indonesia dari cabang lari nomor estafet 4 x 100 meter sejak Asian Games 1966 -- lebih dari setengah abad silam. Selamat untuk Zohri dkk.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

12 dari 12 halaman

11. Beri Apresiasi Setinggi Langit kepada Seluruh Atlet pada Asian Games 2018

Disadur dari Bola.com (Hesti Puji Lestari/Yus Mei S, Published 24-10-2019)