Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat sejarah dan kembali mendapat kepercayaan menggelar ajang kelas dunia setelah terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.
Pada pengumuman di Shanghai, Kamis (24/10/2019), Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan Indonesia mengalahkan Peru pada pemilihan suara penyelenggara Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.
Ini adalah kali pertama Indonesia menggelar turnamen berkelas FIFA. Tanah Air sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Asia pada 2007, itu pun bersama tiga negara Asia Tenggara lain yakni Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Indonesia juga menggelar ajang multievent Asian Games pada 1962 dan 2018.
Advertisement
Selain itu, berikut beberapa fakta menarik di balik terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Rival Berguguran
Indonesia semula harus bersaing melawan empat kandidat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Para rival adalah Peru, Myanmar-Thailand, Bahrain-Arab Saudi-Uni Emirat Arab, dan Brasil.
Myanmar-Thailand mundur terlebih dahulu dan mendukung Indonesia pada Agustus 2019. Kongsi tiga negara Timur Tengah menyusul pada 4 September. Sedangkan Brasil menarik diri sebulan kemudian.
Advertisement
Asia Ketujuh
Indonesia menjadi negara Asia ketujuh yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Nusantara mengikuti jejak Jepang (1979), Arab Saudi (1989), Qatar (1995), Malaysia (1997), Uni Emirat Arab (2003), dan Korea Selatan (2017).
Edisi terakhir (2019) berlangsung di Polandia dengan Australia (1981 dan 1993) menjadi negara paling sering menjadi tuan rumah.
Penampilan Kedua
Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia mendapat jatah satu tempat pada turnamen mendatang. Indonesia pun bakal tampil di Piala Dunia U-20 untuk kali kedua sepanjang sejarah.
Tanah Air pertama kali ambil bagian pada 1979 di Jepang. Masuk Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia, tidak berdaya dan menderita tiga kekalahan. Bambang Nurdiansyah dan kawan-kawan juga gagal mencetak gol dan kebobolan 16 kali.
Advertisement