Beogard - Partizan Belgrade akan menjamu Manchester United (MU) pada matchday ketiga Grup L Liga Europa 2019-2020. Laga yang akan dimainkan di Stadion FK Partizan, Kamis (24/10/2019) malam WIB, itu menampilkan duel yang berstatus penentuan.
Laga Partizan kontra MUÂ memiliki makna status raja sementara. Latarnya tak lain, siapapun pemenang pertandingan ini, berhak atas sematan gelar raja sementara Grup L.
Baca Juga
Saat ini, Partizan Belgrade dan MU masih setara berkat koleksi empat poin dari dua pertandingan. Mereka berada di atas AZ Alkmaar dan Astana. Karena itu, raihan tiga poin dari ibu kota Serbia tersebut akan memberi status pemuncak sementara.
Advertisement
Bagi kedua tim, berada di posisi teratas pada putaran pertama akan memberi banyak benefit. Setidaknya, Partizan Belgrade dan Manchester United bisa mengatur strategi ketika mereka akan bersua lagi alias back to back untuk Matchday 4 Liga Europa.
Pelatih Partizan Belgrade, Savo Milosevic menegaskan, pasukannya tak ingin kehilangan momentum. Setidaknya, tiga angka dari laga kontra MUÂ memberi keleluasaan untuk mengatur energi.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Semangat Tuan Rumah
"Laga yang berat, dan kami tak boleh lengah. Namun, gairah pasukanku sangat tinggi, apalagi kami sudah bisa bermain dengan penonton," tegas Milosevic. Mantan bomber timnas Yugoslavia tersebut menganggap, hukuman dua laga tanpa penonton, membuat mental anak asuhnya tak stabil.
Oleh karena itu, bertemu Manchester United membuat Zoran Tosic dkk memiliki spirit berlipat. "Saya berharap segalanya berjalan sesuai koridor, dan berlangsung adil. Saya ingin laga ini menjadi selebrasi pesta sepak bola," sebut Milosevic.
Komentar Milo merujuk pada 'hukuman' yang telah dirasakan Partizan Belgrade, dan Serbia. Ia yakin, fans Partizan akan berlaku ramah dan tak melanggar aturan, terutama tentang umpatan berbau rasial. "Kami semua tahu bagaimana pentingnya dukungan dari fans. Saya tahu mereka peduli dengan kami, apalagi kali ini harus melakoni pertandingan krusial," jelasnya.
Tantangan kubu Partizan Belgrade mendapat response dari Manchester United. Manajer tim berjuluk Setan Merah tersebut, Ole Gunnar Solskjaer mengakui tuan rumah berada dalam kondisi terbaik. Penampilan di pentas Liga Europa dan liga domestik, memberi gambaran kalau anak asuhnya tak akan nyaman.
"Mereka punya kapasitas mengejutkan, dan itu harus kami perhatikan. Hasl pertandingan versus Liverpool menjadi alat analisa yang sangat bagus bagi tim," kata Solskjaer.
Â
Advertisement
Tak Asing
Komentar Ole Gunnar Solskjaer sejalan dengan ketidakasingan Partizan Belgrade dengan sepak bola Inggris. Beberapa nama pernah bersentuhan dengan Premier League. Satu di antaranya adalah Zoran Tosic, yang pernah berkostum Manchester United pada 2009.
Selain itu, ada juga Lazar Markovic, mantan pemain Liverpool yang bergabung dengan Partizan Belgrade pada musim panas tahun ini. Kemampuan Markovic belum turun, terbukti dengan tiga gol dalam empat laga di kompetisi domestik. Nama lain adalah Vladimir Stajkovic, eks penggawa Wigan Athletic dan Nottingham Forest.
Selain nama-nama di atas, kubu Manchester United mengakui sosok Sadiq dan Seydouba Soumah, sebagai persona yang layak mendapat atensi. Duo tersebut bakal mendapat sokongan dari playmaker berpengalaman, Bibras Natkha.
Berkaca dari sederet nama berbahaya milik tuan rumah tersebut, Ole Gunnar Solskjaer sudah menyiapkan strategi khusus. Meski bakal tampil tanpa beberapa pemain kunci, ia yakin Manchester United akan pulang dengan tiga angka, dan menjadi raja putaran pertama Grup L Liga Europa 2019-2020.
Partizan Belgrade dan Manchester United baru sekali bersua di pentas Eropa, tepatnya pada semifinal Piala Eropa 1965-1966. Saat itu, Parizan unggul 2-0 di kandang, dan kalah 0-1 di markas Setan Merah.
Â
Garansi Seru
Pertempuran keduanya bakal berlangsung seru. Garansinya adalah statistk performa mereka. Saat ini, Manchester United tak terkalahkan pada 13 laga away di pentas Liga Europa. Kali terakhir Manchester United terjungkal kala bersua Fenerbahce pada November 2016.
Sementara itu, Partizan Belgrade tak pernah kalah pada 11 laga kandang di pentas Eropa. Walhasil, bermodal catatan apik tersebut, Partizan Belgrade akan menjadi lawan sepadan Manchester United.
Sumber: Opta, BBC
Disadur dari Bola.com (Penulis Nurfahmi Budiarto, Published 24/10/2019)
Advertisement