Jakarta - Klub milik David Beckham Inter Miami terus bersiap sebelum berkompetisi. Salah satunya dengan merancang stadion berbiaya 750 juta pounds atau sekitar Rp13 triliun.
Stadion dengan kapasitas 26 ribu penonton itu rencananya digunakan pada 2022. Awalnya, pembangunan stadion itu direncanakan rampung pada 2020, akan tetapi sebelum membangun ternyata tanah lokasi tersebut mengandung racun arsenik.
Hasil pemeriksaan perusahaan lingkungan EE&G menyebutkan tanah tersebut bisa membahayakan pemain dan juga penonton. Untuk mengatasi hal tersebut, Beckham harus mengeluarkan dana sekitar 41 juta pounds.
Advertisement
Pembangunan stadion harus tertunda. Meskipun begitu, direktur olahraga Inter Miami, Paul McDonough, akan berupaya merampungkan proyek tersebut tepat waktu.
"Ini (pembangunan stadion) membutuhkan waktu yang banyak dan semuanya membuat saya tetap terjaga di malam hari. Tapi itu tidak apa. Kami hanya mempercepat waktu. Banyak hal yang terjadi. Tapi ini adalah pengembangan, itu luar biasa. Semua yang kami lakukan, kami coba melakukannya dengan benar," sebut Paul McDonough.
Untuk menyelesaikan proyek tersebut, 225 pekerja akan bekerja selama 12 jam per hari. Dari video yang dirilis akun instagram klub, pada bagian pinggir luar stadion Inter Miami tersebut nantinya bakal ditanami pohon kelapa.
Jika dilihat sekilas memang mirip dengan stadion 10 November, Tambaksari yang memiliki pepohonan yang rimbun di sekelilingnya. Untuk lebih jelasnya, berikut Bola.com menghimpun dari instagram Inter Miami, lima Penampakan Miami Freedom Park:
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
1. Dikelilingi Pohon di Bagian Luar
Advertisement
2. Beginilah Penampakan Miami Freedom Park Jika Dilihat dari Atas
3. Miami Freedom Park Terlihat Eksotis Jika Dilihat dari Samping
Advertisement
4. Selain Stadion, Ada Juga Kompleks Latiahan
5. Video Penampakan Miami Freedom Park
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Faozan Tri Nugroho/Editor: Yus Mei Sawitri, published 24/10/2019)
Advertisement