Sukses

Generasi Bagas dan Bagus Jadi Tumpuan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021 dan Olimpiade 2024

Indonesia sudah dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Jakarta FIFA telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Sebagai penyelenggara, Indonesia akan ikut berlaga di putaran final.

Lantas, Timnas Indonesia level usia berapa yang akan berjuang di Piala Dunia U-20 2021? PSSI memastikan, Timnas Indonesia U-19 racikan Fakhri Husaini yang diproyeksikan untuk tampil pada kejuaraan tersebut.

Fakhri dan mayoritas pemain Timnas Indonesia U-19 adalah alumni Timnas Indonesia U-16 peridoe 2017-18 yang rata-rata usia pemainnya baru menginjak 18 tahun. Jadi saat Piala Dunia U-20 2021 digelar, usia para pemain tersebut tidak melewati batas.

Selain itu, para pemain Timnas Indonesia U-19 juga dipersiapkan untuk dapat lolos ke Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Nantinya, para pemain akan dipromosikan ke Timnas Indonesia U-23.

"Sekarang ini yang kamui persiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021 dan Olimpiade 2024 adalah generasi Bagas Kahfa dan Bagus Kahfi, dua pemain Timnas Indonesia U-19 saat ini," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal kepada wartawan.

"Rata-rata usia mereka baru 18 tahun saat Piala Dunia U-20 2021 dan untuk Olimpiade 2024 batas usianya 23 tahun. Tambah lima tahun dari sekarang jadi saya rasa usia mereka pas," tutur Refrizal.

2 dari 2 halaman

Witan Sulaeman Diajak

Refrizal juga mengajak Witan Sulaeman untuk turun kasta memperkuat Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2021 dan Olimpiade 2024 dengan Timnas Indonesia U-23. Saat ini, gelandang PSIM Yogyakarta itu masih berusia 18 tahun.

Saat pemain di usianya masih berseragam Timnas Indonesia U-19, Witan ditarik pelatih Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2019.

"Kenapa generasi Bagas dan Bagus? Karena program kami memang menyiapkan yang terdekat untuk Indonesia lolos Olimpiade 2024. Anak-anak ini yang kami siapkan. Termasuk Witan," imbuh Refrizal.

Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa/Editor Wiwig Prayugi, Published 25/10/2019)