Manchester - Manchester United (MU) sedang mengalami titik balik yang positif setelah menahan imbang Liverpool dan memenangi laga tandang pertamanya kontra Partizan pada musim ini. Namun, Setan Merah masih menempati posisi 14 klasemen sementara Premier League dengan raihan sepuluh poin. Paul Pogva dan kawan-kawan hanya terpaut dua poin dari zona degradasi.
Banyak orang yang meragukan kapasitas MU dalam berkompetisi di Premier League. Manchester United sedang mengalami sejumlah permasalahan yang sulit teratasi dalam waktu dekat ini.
Baca Juga
Peluang Manchester United dalam memperebutkan gelar Premier League sudah tertutup. Namun, The Red Devils masih memiliki peluang dalam mengakhiri musim di zona Liga Champions.
Advertisement
Premier League masih menyisakan 29 pertandingan pada musim ini. Perjuangan tim Setan Merah dalam bersaing di Premier League semakin sulit.
Namun, masih banyak kesempatan bagi MUÂ untuk memperebutkan satu slot di zona Liga Champions. Berikut empat alasan Manchester United dapat tembus zona Liga Champions yang dilansir dari Sportskeeda:
Kembalinya Pemain yang Cedera
Badai cedera adalah satu penyebab keterpurukan MUÂ di awal musim ini. Para pemain penting seperti Paul Pogba, Anthony Martial, dan Luke Shaw harus menepi karena cedera yang mereka alami.
Hal ini yang membuat stabilitas kekuatan Manchester United terganggu. Dengan tidak adanya pemain-pemain tersebut, praktis Ole Gunnar Solskjaer hanya dapat menggunakan pemain seadanya. Bahkan, manajer asal Norwegia tersebut memainkan pemain muda yang kurang berpengalaman.
Kini, publik Old Trafford sudah tidak perlu khawatir. Beberapa pemain sudah kembali dari cedera yang mereka alami. Pemain-pemain tersebut sudah cukup fit dalam membantu tim Setan Merah meraup cukup banyak poin di Premier League.
Advertisement
Solskjaer Mulai Menemukan Skema Serang Setan Merah
Manchester United baru mencetak sepuluh gol dari sembilan laga di Premier League musim ini. Raihan tersebut membuat tim Setan Merah menepati peringkat ketiga terburuk dalam mencetak gol di Premier League.
Solskjaer telah melakukan kesalahan dengan melepas dua penyerang, yaitu Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez pada musim panas ini. Bahkan, Manajer asal Norwegia tersebut tidak mencari pengganti untuk mengisi kekosongan posisi dari kedua pemain tersebut.
Pertandingan kontra Liverpool menjadi titik balik bagi lini serang Manchester United. Solskjaer dapat memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Marcus Rashford dalam membongkar pertahanan tim lawan.
Apalagi, para pilar penting Manchester United telah pulih dari cedera. Salah satu solusi terbaik adalah memainkan kuartet Rashford, Martial, James, dan Pogba bersama-sama sejak menit awal. Komposisi tersebut dianggap cukup mematikan bagi lini pertahanan lawan.
Membaiknya Pertahanan The Red Devils
Salah satu penyebab Manchester United tidak lolos ke Liga Champions musim ini karena kobobolan cukup banyak di Premier League musim lalu. Melihat hal itu, Manchester United langsung membeli dua bek tangguh pada musim panas ini.
Manchester United telah membeli Aaron Wan-Bissaka dan Harry Maguire untuk mengisi pos pertahanan pada musim panas ini. The Red Devils mendatangkan kedua pemain tersebut dengan mahar 142 juta euro.
Investasi di lini bertahan Manchester United terbukti jitu. Hingga pekan kesembilan, Manchester United hanya kebobolan sembilan gol. Dibandingkan dengan musim lalu, tim Setan Merah telah kebobolan 54 gol, atau dengan rata-rata kemasukan 1,42 gol perlaga.
Advertisement
Sejumlah Masalah yang Dialami Calon Penghuni Zona Liga Champions
UEFA memberikan empat jatah bagi Premier League untuk mengirimkan perwakilan terbaiknya pada pagelaran Liga Champions. Namun, dua slot tersebut sepertinya sudah menjadi miliki Manchester City dan Liverpool yang tampil dominan dalam dua musim terakhir di Premier League.
Sekarang, dua slot tersisa masih harus diperebutkan oleh beberapa tim yang tampil di papan atas klasemen Premier League. Namun, tim-tim tersebut memiliki berbagai macam permasalahan yang sedang dialami.
Baik Chelsea dan Arsenal, kedua tim tersebut cukup kuat dalam hal menyerang. Tetapi, kedua tim asal London tersebut memiliki permasalahan yang sama dalam hal bertahan. Chelsea masih mengalami masalah dalam antisipasi bola mati, sedangkan Arsenal memiliki masalah dalam menentukan komposisi lini belakang.
Sementara itu, Tottenham Hotspur juga memiliki permasalahan dalam segi manajerial. Beberapa pemain terlihat tidak betah berlama-lama di skuat The Lilywhites, salah satunya adalah Christian Eriksen. Hal ini yang menyebabkan kondisi di ruang ganti Spurs tidak kondusif dan membuat performa tim tidak maksimal.
Dan yang terakhir adalah Leicester City dan Crystal Palace. Kedua tim tersebut dengan mengejutkan mampu menembus papan atas Premier League hingga saat ini. Namun, kedua tim memiliki permasalahan dalam kedalaman skuat. Jomplangnya antara pemain di tim utama dengan pemain cadangan menjadi penyebab kedua tim tersebut akan terlempar dari perebutan zona Liga Champions dalam waktu dekat ini. (Bola.com/Tegar Juel)