Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menyesalkan ulah suporter Persebaya Surabaya yang merusak Gelora Bung Tomo menyusul performa buruk tim kesayangan. Mereka berharap masyarakat memelihara stadion.
Terlebih Gelora Bung Tomo dipersiapkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2021. "Intinya kita saling mendukung. Pemkot berupaya memperbaiki kualitas stadion, masyarakat ikut menjaga jadi tuan rumah yang baik," ungkap Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara.
Baca Juga
"Kami sedang tunggu nanti laporan dari Dispora apa saja kerusakannya," sambungnya.
Advertisement
Performa buruk menjadi biang kemarahan pendukung Persebaya. Mereka gagal menang di enam laga, tiga terakhir berupa kekalahan. Teranyar mereka menyerah 2-3 dari PSS Sleman, Selasa (29/10/2019).
Setelah menyalakan flare di tengah pertandingan, suporter Persebaya kemudian turun ke lapangan. Mereka lalu merusak sejumlah fasilitas dengan membakar papan iklan, lintasan lari, dan gawang.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Ancaman Sanksi Berat
Akibat ulah suporter, Persebaya pun terancam sanksi. Mereka berpotensi mendapat hukuman berat karena pendukung sudah beberapa kali melakukan pelanggaran.
"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan. Ini merugikan klub mereka sendiri. Suporter seharusnya dewasa untuk memajukan industri sepak bola. Yang pasti ada sanksi tegas nantinya dari komdis," ungkap Direktur Media PSSI Gatot Widakdo.
Advertisement
Sikap Persebaya
Pihak Persebaya pasrah menghadapi hukuman ini. "Kami nggak berani berandai-andai. Kami tidak berharap laga usiran. Kami ingin bisa main di GBT, bangkit di sini juga. Tapi, kembali lagi, sanksi kan jadi domainnya PSSI. Kami tunggu saja pekan depan," ungkap media officer Persebaya Nanang Prianto.
Â
Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com