Jakarta - Calon ketua umum PSSI, Vijaya Fitriyasa, tak mau ada pengurus PSSI yang memiliki posisi di klub. Ia siap mewujudkan itu jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Vijaya Fitriyasa menjadi satu dari 11 calon ketua umum PSSI yang akan menjalani kontestasi di Kongres Pemilihan PSSI pada Sabtu (2/10/2019). Dari beberapa fokus misi yang akan dilakukan, Vijaya menegaskan satu di antaranya adalah agar tak ada pengurus PSSI yang rangkap jabatan karena kedudukan yang dimiliki di sebuah klub sepak bola.
"Pengurus PSSI tidak boleh ada yang merangkap jabatan di klub. Hal ini untuk menghindari adanya kepentingan tertentu," ujar Vijaya Fitriyasa
Advertisement
"Kalaupun saya menjadi ketua umum PSSI, saya tidak boleh terlibat dan mundur dari kepengurusan Persis Solo. Pengurus PSSI, terutama Exco harus mundur dari klub. Dari persoalan itu, saya mengusulkan agar Exco PSSI digaji untuk pekerjaannya," lanjutnya.
Vijaya menyadari betapa luar biasanya sepak bola sebagai olahraga yang mendapatkan perhatian sangat besar di Tanah Air. Namun, Vijaya juga sedih ketika mendengar rumor perpecahan di kalangan penggiat sepak bola.
Perpecahan dan konflik yang kerap berujung tak adanya prestasi di level Timnas Indonesia, meski bangsa ini tetap beruntung mendapatkan gelar juara di Piala AFF U-19 2013, Piala AFF U-16 2018, dan Piala AFF U-22 2019.
Peringkat Indonesia di FIFA pun merosot lagi hingga ke posisi 171, bahkan berada di bawah negara tetangga seperti Papua New Guinea yang berada di peringkat ke-165. Vijaya pun bertekad, melalui kontestasi ketua umum PSSI yang diikutinya, untuk mengakhiri masa suram sepak bola Indonesia.