Sukses

Pecahkan Rekor Dunia, Aries Susanti Rahayu Bicara Tantangan di Olimpiade 2020

Aries Susanti Rahayu, mengatakan punya harapan dan tantangan besar menghadapi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Yogyakarta - Juara dunia panjat tebing putri asal Indonesia, Aries Susanti Rahayu, berharap besar di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Aries bertekad memaksimalkan seluruh kemampuan supaya lolos kualifikasi dan berprestasi di ajang multieven olahraga tertinggi di dunia itu. 

Panjat tebing untuk kali pertama akan dipertandingkan di Olimpiade pada tahun depan di Jepang. Kelas yang dipertandingkan di Olimpiade 2020 adalah Women Combined dan Man Combined. 

Artinya, setiap atlet harus bertanding di nomor speed, lead, dan boulder sekaligus. Para atlet panjat tebing dari penjuru dunia akan mengikuti kualifikasi Olimpiade terlebih dulu di Paris, Prancis, pada akhir November 2019. 

Aries Susanti Rahayu punya modal besar menghadapi kualifikasi Olimpiade karena baru saja meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing (IFSC World Cuo 2019) nomer women speed di Xiamen, China. Dia juga memecahkan rekor dunia speed putri, dengan catatan waktu 6,995 detik. 

Namun, secara tersirat Aries mengakui Olimpiade 2020 akan menjadi tantangan besar karena mempertandingkan kelas woman combined, bukan hanya speed yang selama ini jadi keahliannya. 

"Berhubung ini kali pertama panjat tebing akan dipertandingkan di Olimpiade dan kelasnya combined, bukan hanya speed, jadi saya akan maksimalkan dulu apa yang saya punya. Setelah itu, untuk lead dan boulder saya maksimalkan sesuai kemampuan saya,"  kata Aries Susanti Rahayu, saat ditemui Bola.com di tempat latihan panjat tebing, di kompleks Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Kamis (30/10/2019). 

 

2 dari 2 halaman

Hitungan Pelatih

Aries Susanti Rahayu juga mengisyaratkan ada yang mempertanyakan kemampuannya di kategori lead dan bolder. Namun, dia memilih mengabaikan semua itu dan fokus berlatih memaksimalkan kemampuan. 

"Kalau orang bilang lead dan boulder saya drastis banget (dibanding speed), kemampuan saya memang baru sampai itu. Sejak awal saya di nomor speed. Kalau ada orang bilang kenapa tidak menurunkan atlet yang benar-benar spesifikasi lead dan boulder, saya yakin pelatih punya hitungan sendiri buat lolos ke Olimpiade," urai Aries Susanti. 

"Saya memilih tidak memedulikan omongan orang," imbuh atlet asal Grobogan, Jawa Tengah itu. 

Saat ditanya kans meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020, Aries menjawab singkat. "Semoga," kata dia. 

Demi fokus ke kualifikasi Olimpiade 2020, Aries Susani tidak akan turun pada Kejuaraan Panjat Tebing Asia 2019 bertajuk IFSC Asian Championship di Bogor, Jawa Barat. Selain itu, Aries juga masih memulihkan diri dari cedera jari tangannya. 

Selain Aries Susanti, dua atlet panjat tebing Indonesia lainnya juga absen pada Kejuaraan Asia di Bogor. Mereka adalah Alfian M. Fajri dan Aspar Jaelolo. 

Juru bicara FPTI, Teguh Supriyadi, mengatakan ketiganya absen karena ada alasan khusus. 

"Aspar cedera dan harus operasi. Alfian dan Aries harus fokus ke kualifikasi Olimpiade di Prancis pada akhir November," kata Teguh kepada Bola.com, Kamis (31/10/2019). 

Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei Sawitri, Published 31/10/2019)