Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri geram dengan PSSI karena mengumumkan dua pemain senior untuk skuat SEA Games 2019. Menurutnya, otoritas sepak bola itu bukan dalam kapasitas untuk mengumumkan hal itu, apalagi mendahului dirinya.
Kegeraman Indra Sjafri itu mengacu kepada sikap PSSI yang membocorkan dua pemain senior yang akan masuk Timnas Indonesia U-22. PSSI melalui Direktur Media dan Digital PSSI, Gatot Widakdo, menyebut pihaknya sedang mengupayakan mendatangkan Ilija Spasojevic dan Muhammad Rizky Eka.
Baca Juga
Beda dengan Miliano Jonathans, Ole Romeny Tinggalkan FC Utrecht dan Bergabung dengan Oxford United
Miliano Jonathans, Wonderkid Belanda Keturunan Depok Resmi bergabung dengan FC Utrecht, Berpotensi Bela Timnas Indonesia
Eliano Reijnders Kembali Perkuat PEC Zwolle, Jadi Kesempatan untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Dua nama tersebut akan menggantikan Manahti Lestusen dan Septian Bagaskara. Namun, yang jadi masalah adalah, Spasojevic dan Rizky Eka tak masuk daftar 40 nama yang telah disiapkan untuk skuat SEA Games 2019.
Advertisement
"Yang memilih pemain itu bukan PSSI. Seharusnya saya yang bilang, kok PSSI bisa tahu? Seharusnya tidak bisa begitu," kata Indra Sjafri kepada wartawan, Jumat (1/11/2019).
"Urusan PSSI hanya menanyakan ke KOI, boleh atau tidak melakukan pergantian pemain. Untuk siapa yang masuk, itu urusan tim pelatih," tegas pelatih asal Sumatra Barat itu.
Timnas Indonesia U-22 saat ini sedang menggeber persiapan untuk bertempur di SEA Games 2019. Pemain yang hadir berjumlah 26 orang, yang akan dikerucutkan menjadi 20 pemain saja sesuai kuota.
Lawan Berat
Cabang olahraga sepak bola pada SEA Games 2019 akan digelar pada 26 November sampai 10 Desember 2019. Timnas Indonesia U-22 tergabung di Grup B bersama Thailand, Vietnam, Laos, Singapura, dan Brunei.
Perjalanan yang tidak mudah buat pasukan Indra Sjafri. Timnas Indonesia U-22 harus memastikan finis di posisi dua teratas untuk bisa melaju ke babak semifinal demi menyabet medali emas.
Disadur dari Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap / Editor Aning Jati, Published 02/11/2019)
Advertisement