Liputan6.com, Tangerang - Ibu kandung Afridza Munandar syok berat ketiaka mendengar putranya meninggal pada ajang Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11/2019).
Bayu Aditya, paman Afridza Munandar menceritakan, Sri Wedari Ersa merupakan pihak keluarga pertama yang mendengar kabar duka tersebut.
"Tim di sana langsung telepon ibunya, pas tahu langsung syok. Pingsan," ungkapnya saat ditemui di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (4/11/2019).
Advertisement
Sri Wedari Ersa baru bisa diajak komunikasi tadi pagi, setelah sebelumnya selalu menangis dan tidak sadarkan diri serta ingin ingin bertemu anak sulungnya itu. Namun, lambat laun, pihak keluarga menerima dengan ikhlas kepergian Afridza Munandar.
"Sebab dari awal kami menyadari, baik Afridza sendiri, ibu ayahnya, dan keluarga. Kalau jadi pembalap itu risikonya tinggi, ya sudah, kami terima," ujar Bayu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Nonton Bareng Balapan
Setiap Afridza Munandar berlaga di arena balap, keluarga besar pasti akan nonton bersama di kediaman, Jalan Sambong, Perumahan Aksa Jaya Blok D nomor 9, Kelurahan Sambong, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Tidak kecuali pada saat balapan 2 November 2019.
Pihak keluarga menyaksikan langsung proses kecelakaan tersebut. Namun, mereka tidak mengetahui siapa yang menderita luka parah akibat kecelakaan yang melibatkan dua pembalap itu.
Saat melihat ada korban pembalap yang ditandu, keluarga menyadari helm yang dipakai bukanlah milik Afridza. Dari sanalah keluarga menyadari bila yang mendapat luka berat dan dievakuasi dengan helikopter menuju rumah sakit adalah Afridza.
"Barulah sekitar jam 4 lewat 20 sorenya, ibunya Afridza mendapat telepon kabar meninggalnya," tutur Bayu.
Sejak itu seluruh keluarga besar kumpul. Para fans dan tetangga juga ikut membantu mempersiapkan kepulangan jenazah Afridza.
"Sudah kumpul semua di rumah, Kapolda (Jawa Barat) juga sudah menyampaikan belasungkawanya,"Â pungkasnya.
Advertisement