Liputan6.com, Valencia - Meski awalnya berstatus sebagai kejuraan nasional, ajang FIM CEV menjadi batu loncatan bagi para pembalap yang ingin tampil di MotoGP. Setidaknya 70 persen rider di ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu pernah tampil di CEV, termasuk Marc Marquez.
Indonesia melalui Astra Honda Racing Club (AHRC), juga ikut mengirimkan pembalapnya pada FIM CEV. Dan tahun ini, Indonesia akan diwakili oleh tiga rider, yakni, Andi Gilang, Gerry Salim, dan Mario Suryo Aji. Andi Gilang dan Gerry tampil di kelas Moto2 European Championship, sementara Mario beradu cepat pada kelas Moto3 World Junior Championship.
Baca Juga
Siapa saja ketiga pembalap ini?
Advertisement
Andi Gilang
Memiliki nama lengkap Andi Farid Izdihar, pria kelahiran Bulukumba 14 Agustus 1997 ini, sudah mengenal balapan motor sejak usia 8 tahun. Namun skillnya mulai terasah sejak dia memasuki Astra Honda Racing pada usia 10 tahun, 2010 lalu.
Dia kemudian tampil di ajang, termasuk Indospeed Race Series pada 2011-2013 mengendarai Honda CBR 150 R. Pada PON Jawa Barat XIX, Andi tampil mewakili tuan rumah dan merebut emas untuk nomor perorangan kelas underbone A.
Di ajang internasional, Andi juga tampil di sejumlah kejuaraan. Berawal dari Asia Dream Cup 2014, Andi lalu meramaikan Asia Talent Cup tahun 2015 dan 2016.
Andi mulai ikut ambil bagian pada moto3 Junior World Championship FIM CEV sejak 2016 memperkuat Astra Honda Racing Team. Di musim pertamanya ditutup dengan posisi 32 dangan raihan finis di urutan ke-15 seri Algarve, Portugal.
Pada musim 2017, Andi masuk 20 besar dan sempat finis kelima di Albacate. Pada tahun 2018, posisi Andi kemudian diambil alih Gerry dan tahun ini Andi kembali mendapat kesempatan tampil di FIM CEV kelas Moto2 European Championship.
Andi untuk sementara berada di urutan 13 klasemen sementara dengan 36 poin. Dan ini adalah balapan perpisahan Andi di CEV. Sebab tahun depan, dia akan tampil di GP Moto2.
Gerry Salim
Tidak jauh berbeda dengan Andi, Gerry juga mengawali karier balap di usia yang sangat muda. Bakatnya mulai tercium saat menjuarai Kejuaraan Nasional Motorprix kelas MP6 dan One Make Race Honda kelas underbone 110 dan 125 cc.
Astra Honda Motor Indonesia kemudian merekrutnya masuk program pembinaan pembalap muda. Asia Dream Cup 2013 jadi balapan internasional pertama Gerry. Selanjutnya Gerry kembali tampil di All-Japan Championship GP3 dan Asia Talent Cup selama 3 musim (2015-2017).
Gerry juga pernah tampil di ajang Asia Road Racing Championship 2016 kelas Supersport 600 cc dan finis di urutan 9 klasemen akhir. Selanjutnya Gerry beralih ke kelas AP250 dan mengakhiri musim dengan lebih baik, yakni sebagai juara.
Puas berlaga di Asia, Gerry mendapat kesempatan tampil di ajang dunia FIM CEV 2018. Dia menggantikan posisi Andi di kelas Moto3 world championship dan meraih poin perdananya di seri Albacete.
Tahun ini, Gerry tampil di kelas Moto2 European Championship bersama Andi. Dia merebut poin perdana pada seri Estoril, Portugal dan kini menempati posisi 17 dengan koleksi 26 poin.
Advertisement
Mario Suryo Aji
Dari tiga pembalap Indonesia yang tampil di CEV tahun ini, Mario yang termuda. Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur itu berusia 16 tahun saat menjalani debutnya di Moto3 World Junior Championship. Meski demikian, kemampuan Mario tidak kalah dari seniornya. Sebaliknya, Mario justru tampil memukau pada seri pertama di Sirkuit Estroil, Portugal.
Pada musim pertamanya balapan di Eropa, ajang ini menjadi tahun pembelajaran bagi Mario yang harus beradaptasi dengan level kompetisi yang semakin ketat. Sebagai pembalap rookie, catatan prestasinya patut diperhitungkan. Saat ini, pembalap muda berusia 15 tahun tersebut berhasil tiga kali finish 10 besar dari lima balapan yang dijalani sejauh ini.
Kini Mario kembali ke Valencia dengan berada di posisi ke-16 klasemen hasil koleksi 26 poin, dan masih ada dua balapan tersisa.