Liputan6.com, Bandung- Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (PB FORKI) akhirnya memberikan lampu hijau untuk karateka binaan Perguruan Besar Lembaga Karate Do Indonesia (PB Lemkari) untuk ikut kejuaraan nasional (kejurnas) maupun Kejuaraan Daerah (Kejurda) karate. Langkah tegas ini diambil setelah atlet PB Lemkari mendapatkan larangan selama empat tahun terakhir.
PB Forki baru-baru ini mengirimkan surat resmi kepada PB Lemkari yang ditembuskan ke Pengprov FORKI dan KONI Provinsi di seluruh Indonesia serta Kemenpora. Inti dari surat PB FORKI tersebut adalah meminta agar Pengprov FORKI dan KONI Provinsi di seluruh Indonesia membolehkan karateka-karateka binaan PB Lemkari mengikuti kejuaraan tingkat daerah dan nasional.
Baca Juga
Kabar gembira tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Olahraga Prestasi Kemenpora, Ahmad Arsani dalam sambutannya saat membuka Kejuaraan Karate Tingkat Nasional Kwarnus Cup dan Piala Anton Lesiangi I 2019 di Sport Hall Kampus UPI Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/11/2019). Event bersejarah ini turut dihadiri oleh pendiri PB Lemkari, Anton Lesiangi dan Ketua Umum, Jeannie Monoarfa, Ketua Dewan Guru, William Mantiri, para anggota Dewan Guru, Sekjen Rosi Nurasjati dan jajaran pengurus.
Advertisement
Tak ketinggalan hadir juga Ketua Bidang Organisasi PB FORKI, Yusran Arief yang harus menempuh perjalanan cukup lama karena kemacetan lalu lintas dari Jakarta menuju Bandung.
"Kita prihatin dengan persoalan yang menimpa Perguruan Besar Lemkari. Tetapi kita harus tetap semangat dan optimis bahwa kebenaran pasti akan menang. Kepada seluruh peserta, mari tanamkan jiwa bushido. Bahwa organisasi yang besar adalah organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur olahraga yaitu respek dan persahabatan," kata Arsani seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Arsani menambahkan Kemenpora mengapresiasi langkah PB Lemkari bekerjasama dengan Kwartet Nusantara menggelar kejuaraan karate tingkat nasional Kwarnus Cup dan Piala Anton Lesiangi I 2019.
"Terimakasih kepada Kwartet Nusantara yang telah membantu pembinaan olahraga khususnya cabang karate melalui event ini. Semoga dari ajang ini akan lahir karateka-karateka handal yang akan menorehkan prestasi gemilang di masa depan," ucapnya.
Sambut Gembira
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB Lemkari, Rosi Nurasjati menyambut gembira sikap tegas PB FORKI untuk menghentikan perlakuan diskriminatif terhadap atlet-atlet binaan PB Lemkari yang didirikan oleh Anton Lesiangi.
"Kami sangat bahagia sekali dengan keluarnya surat dari PB FORKI yang meminta kepada Pengprov FORKI dan KONI Provinsi di seluruh Indonesia agar membolehkan atlet-atlet kami mengikuti kejuaraan tingkat daerah dan nasional. Surat yang dikeluarkan PB FORKI bagaikan hujan yang deras di musim kemarau. Karena kurang lebih selama empat tahun terakhir, putra-putri terbaik yang lahir dari PB Lemkari dari Sabang sampai Merauke tidak bisa eksis di levelnya PB FORKI," ujar Rosi.
Rosi mengungkapkan perlakuan diskriminatif terhadap karateka-karateka binaan PB Lemkari terjadi sejak terbentuknya kepengurusan Yuddy Chrisnandi pada 2016.
"Yang lebih menyakitkan lagi, mereka menyelenggarakan kejurnas di Bali. Tim dari Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jabar yang sudah berada di Bali ditolak mentah-mentah. Pembina macam apa seperti itu? Terakhir di Piala Panglima pada September 2019, atlet-atlet kami tidak boleh ikut. Bahkan dalam seleksi-seleksi untuk Pra PON kami dilarang kecuali di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Selatan. 32 provinsi menolak kami. Ini kan pembunuhan sistem pembinaan," kata Rosi.
Advertisement
520 Atlet
Kejuaraan Karate Tingkat Nasional Kwarnus Cup dan Piala Anton Lesiangi I 2019 yang digelar di Sport Hall Kampus UPI Bandung diikuti sebanyak 520 atlet dari 22 provinsi. Ajang yang berlangsung mulai 8 hingga 10 November tersebut mempertandingkan 68 kelas di tujuh kategori yaitu kategori pra usia dini, usia dini, pra pemula, pemula, junior, kadet dan senior.
Selain menggelar pertandingan bersamaan dengan event ini, PB Lemkari juga menyelenggarakan rangkaian kegiatan lain yakni refreshing pelatih, sarasehan untuk meluruskan sejarah PB Lemkari dan ujian kenaikan sabuk dan DAN.