Liputan6.com, Jakarta Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Peningatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti menilai perkembangan olahraga eSport saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata untuk itu agar dapat dibina sebaik mungkin. Hal ini disampaikan Yuni saat menerima audiensi eSports Manager Garena Indonesia, Wijaya Nugroho bersama tim Dranix Esports yang akan bertanding ke Brasil 10-17 November mendatang.
"Semoga PB eSport bisa segara bergabung dan menjaring serta membina para atlet eSport yang jumlahnya sudah luar biasa dan hampir di seluruh provinsi di Indonesia ada, dengan begitu akan ada wadahnya, ada mitranya, penggemarnya serta pendukungnya," ujar Yuni di ruang kerjanya Gedung PPITKON, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11) sore didampingi Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Olahraga Dwijayanto Sarosa Putra dan Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Herman Chaniago.
Baca Juga
Kemenpora menurutnya sebagai kementerian cluster III memiliki peran untuk mengontrol, fasilitator dan regulator.
Advertisement
"Kemenpora sebagai kemenerian kelas III memiliki fungsi melakukan supervisi, monitoring dan fasilitasi tak terkecuali untuk eSport, kami berpesan untuk eSport agar dapat dibangun dengan serius, terstruktur dan berkelanjutan hingga berprestasi ke puncak dunia," tuturnya.
Untuk dapat menjadi tuan rumah dunia penyelenggaraan eSport lanjutnya, Indonesia minimal harus bisa dua kali menjadi juara dunia.
"Saat ini Indonesia baru sekali menjadi juara dunia yang diraih di Thailand tahun ini jika di Brasil ini berhasil maka Indonesia sudah bisa menjadi tuan rumah eSport dunia jika berhasil memenangkan bidding-nya, saya doakan dan kami tunggu kabar baiknya untuk pulang ke tanah air membawa gelar juara dunia," tambahnya.
Tim Dranix eSports yang mewakili Indonesia dalam ajang Free Fire World Series (FFWS) 2019 adalah tim yang berhasil menang pada Free Fire Indonesia Masters Season 2 dengan total poin akhirnya 2320. Turnamen FFWS 2019 ini akan memperebutkan total hadiah sebesar 400 ribu USD atau sekitar Rp 5,7 miliar, dengan juara pertama akan membawa pulang 200 ribu USD, kurang lebih Rp 2,8 miliar.
Tim ini beranggotakan Aji (DRNX•Papaaa), Bentar (DRNX•Delta), Bayu (DRNX•Bayu), Abi faisal (DRNX•Bion), dan Razaq (DRNX•DeviL) akan bertanding di Riocentro Convention & Event Center, Rio De Janeiro, Brasil yang diselenggarakan pada 10-17 November 2019, melawan 11 tim Free Fire lainnya yang berasal dari negara Vietnam, Rusia, India, Thailand, Argentina, Malaysia/ Chinese Taipei, Amerika Latin, Mexico dan dua tim Brasil lainnya.
"Kami akan membawa salah satu cabang olahraga eSport yakni free fire untuk mempertahankan juara dunia yang telah diraih di Thailand tahun 2019 ini, selain akan bertanding kami juga akan bidding tuan rumah eSport kelas dunia di tahun 2020 mendatang," ujar Wijaya Nugroho selaku eSports Manager Garena Indonesia.
(*)