Sukses

Rapor Pemain Timnas Indonesia U-19 Ketika Tahan Imbang Korea Utara

Asisten pelatih Arema, Kuncoro, memberikan penilaian terhadap penampilan pemain Timnas Indonesia U-19 saat meladeni Korea Utara.

Jakarta - Timnas Indonesia U-19 berhasil meraih tiket ke putaran final Piala AFC U-19 2020. Hal itu setelah Bagus Kahfi dkk. bermain imbang 1-1 melawan Korea Utara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam (10/11/2019).

Timnas Indonesia U-19 sempat tertinggal lebih dulu lewat gol tembakan keras Kim Kwang-chong di menit ke-40. Gol ini membuat Tim Garuda Muda terlecut karena dari segi permainan, sebenarnya mereka lebih mendominasi.

Babak kedua, tim besutan Fakhri Huasini ini lebih agresif. Hasilnya, di menit ke-59, Bagus Kahfi berhasil menyamakan kedudukan lewat penalti.

Timnas Indonesia U-19 berhasil membuat beberapa peluang, sayang belum ada yang membuahkan gol.

Namun, skor imbang ini sudah membuat Timnas Indonesia U-19 keluar sebagai juara Grup K dan lolos ke Piala AFC U-19 2020 yang akan digelar di Uzbekistan, 14-32 Oktober 2020. David Maulana dkk. memiliki poin tujuh sementara Korea Utaha hanya mengumpulkan lima poin.

Asisten pelatih Arema yang juga mantan pemain Timnas Indonesia, Kuncoro, melihat hasil imbang ini sudah bagus karena lawan yang dihadapi levelnya lebih tinggi dari Indonesia.

"Sudah prestasi yang bagus karena Timnas Indonesia U-19 menguasai permainan dan lebih menekan. Istimewa kalau saya bisa bilang permainannya. Hanya, terlihat agak kelelahan setelah bertanding dengan jadwal yang padat. Jadi, fisik saja yang utamanya perlu diperbaiki. Pelatih pasti tahu harus melakukan apa," tuturnya.

Lantas seperti apa rapor pemain Timnas Indonesia U-19 secara individu saat meladeni Korea Utara? Berikut penilaiannya, versi Kuncoro.

2 dari 5 halaman

Belakang

Ernando Ari: 7

Sangat tenang di bawah mistar. Dia sempat mengelabuhi pemain depan lawan yang melakukan pressing di babak pertama. Meski kemasukan satu gol, Ernando sudah lumayan bagus.

Bagas Kaffa: 7,5

Permainannya tidak sedominan pertandingan sebelumnya. Tetapi, perlu diingat, lawan yang dihadapi Korea Utara. Sudah bagus dia berhasil menahan serangan di sektor bek sayap.

Rizky Ridho: 7

Pemian depan lawan tidak banyak yang melakukan akselerasi hingga mendekati gawang Indonesia. Sudah bagus ketika menghadapi striker lawan yang punya power dan ngotot.

Alfreanda Dewangga: 7,5

Beberapa kali melakukan penyelamatan penting ketika Timnas Indonesia U-19 terkena serangan balik. Tinggal menjaga konsistensi saja.

Salman Alfarid: 7

Tugasnya tidak naik turun seperti sebelumnya. Mungkin instruksi dari pelatih agar tidak sering membantu serangan. Namun, sektor bek kiri jadi lebih kukuh menahan serangan lawan.

3 dari 5 halaman

Tengah

Theofillo Numberi: 6,5

Permainannya kurang terlihat karena fungsinya lebih banyak untuk memutus serangan lawan ketimbang mengalirkan bola ke depan.

David Maulana: 8

Salah seorang pemain dengan visi permainan paling bagus. Meski tidak mencetak gol, dia punya skill dan bisa mengatur tempo. Pemain cerdas yang tak segan berduel merebut bola dari kaki lawan.

Beckham Putra: 7,5

Skill-nya bagus. Jadi salah seorang pemain yang tampil menghibur. Tetapi, ada beberapa keputusan yang kurang tepat dilakukannya. Jika keputusannya tepat, dia bisa jadi pemecah kebuntuan dan menyelesaikan peluangnya dengan baik.

4 dari 5 halaman

Depan

Bagus Kahfi: 8

Pemain depan yang paling berbahaya. Babak pertama kurang maksimal karena bermain di sayap kanan. Permainannya lebih efektif sebagai striker seperti babak kedua.

Mungkin ini juga skema pelatih karena sudah beberapa kali baru babak kedua dia jadi striker tengah. Satu gol penalti juga bermula dari akselerasinya yang dilanggar lawan.

Serdy Ephy: 6,5

Jadi targetman. Posturnya terlihat ideal untuk berduel dan menahan bila. Tetapi, permainannya kurang cocok dengan karakter Timnas Indonesia U-19 yang mengandalkan kecepatan dan skill. Sementara Serdy punya pergerakan agak lambat.

Fajar Fatur Rachman: 7

Biasanya dia tampil brilian. Pemain sayap yang tiba-tiba muncul di dalam kotak penalti dan melakukan tembakan ke gawang. Namun, di pertandingan ini hanya di awal pertandingan terlihat. Setelah itu, agak menghilang.

5 dari 5 halaman

Cadangan

Mochamad Supriadi: 7,5

Setiap masuk di lapangan, kecepatannya membuat lini belakang lawan kerepotan. Serangan Timnas Indonesia U-19 lebih tajam jika dia tampil di sektor sayap.

Brylian Aldama: 6,5

Penampilannya lumayan. Bisa membuat lini tengah lebih segar. Namun, sulit memberikan nilai bagus karena dia sebagai pengganti yang rasanya kurang banyak waktu bermainnya.

Komang Teguh: 6,5

Sama seperti Aldama, dia masuk di pengujung pertandingan. Tujuannya untuk mengamankan hasil karena dia sebagai gelandang bertahan yang diwajibkan memotong serangan lawan. 

Disadur dari Bola.com (Iwan Setiawan/Aning Jati, published 11/11/2019)