Singapura- Filipina akan menjadi tuan rumah SEA Games 2019 yang dimulai pada 30 November sampai 11 Desember 2019. Jelang penyelenggaraan event dua tahunan itu permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di jalanan Manila jadi sorotan.
Kekhawatiran tersebut datang dari Singapura. Chef de Mission Singapura di SEA Games 2019, Juliana Seow, tak menampik isu tersebut menjadi permasalahan yang dikhawatirkan oleh pihaknya.
Baca Juga
"Masalah kemacetan di Filipina menjadi perhatian utama kami. Tentu saja, kami khawatir. Akan tetapi, permasalahan tersebut sudah diatur oleh pihak penyelenggara," kata Juliana Seow seperti dikutip Inquirer, Senin (11/11/2019).
Advertisement
Mengacu pada aplikasi navigasi lalu lintas, Waze, pengendara membutuhkan waktu 4,9 menit untuk berkendara sejauh 1 kilometer di jalanan Metro Manila.
Namun, Metropolitan Manila Development Authority, badan yang mengatur lalu lintas, akan melakukan terobosan buka tutup jalan untuk memudahkan para atlet yang akan berangkat dari tempat menginap ke venue.
Upaya tersebut nantinya membuat rombongan atlet tak perlu mengkhawatirkan kemacetan lalu lintas. Apalagi, sepanjang perjalanan mereka akan mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian setempat.
"Selama para atlet kami tidak terganggu masalah transportasi, kami tak akan khawatir. Kami akan bekerja sama dengan Filipina untuk menghadirkan SEA Games 2019 menjadi edisi terbaik yang pernah ada," tegas Juliana Seow.
Masalah Jaringan Telekomunikasi
Selain masalah kemacetan lalu lintas, kurang meratanya jaringan telekomunikasi di venue pertandingan menjadi pekerjaan rumah Filipina jelang SEA Games 2019. Infrastuktur jaringan telekomunasi yang belum menjangkau semua venue menjadi permasalahan yang hadapi.
Hal itu dikhawatirkan dapat mengurangi ketidaknyamanan dari suporter. Selain itu juga dapat memengaruhi keaktualan hasil pertandingan yang tak bisa sesegera mungkin diumumkan.
Disadur dari Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap/Editor Wiwig Prayugi, Published 11/11/2019)
Advertisement