Liputan6.com, Turin - Juventus sukses mengalahkan AC Milan 1-0 pada laga lanjutan Serie A, pekan lalu. Tapi, keberhasilan itu bukan malam yang hebat bagi bintang Juventus, Cristiano Ronaldo.
Ronaldo terlihat tak bahagia ketika digantikan Paulo Dybala pada menit ke-55 saat skor masih imbang 0-0. Pemenang lima kali Ballon d'Or itu tampak tidak senang dan menggumamkan sesuatu dengan pelan ke arah pelatih Maurizio Sarri.
Namun, keputusan kontroversial Sarri itu, ternyata benar ketika Dybala mencetak satu-satunya gol di pertandingan tersebut. Sementara itu, Ronaldo tampaknya tidak terlalu tertarik apakah timnya akan memenangkan pertandingan.
Advertisement
Sky Sport Italia kemudian mengkonfirmasi bahwa Ronaldo telah meninggalkan Stadion Allianz. Itu dilakukan sebelum pertandingan selesai - tepatnya pada menit ke-87.
Insiden ini tampaknya bisa membuat Ronaldo dalam kesulitan besar. Menurut mantan pemain sepak bola Italia Antonio Cassano, Ronaldo bisa menghadapi larangan dua tahun - larangan bahwa ia diancam dengan dirinya sendiri.
Masuk Akal
"Apakah dia pergi sebelum akhir pertandingan?" Cassano bertanya di acara televisi Italia Tiki-Taka, per AS. "Anda tidak dapat melakukan itu karena ada kontrol anti-doping.
Sejauh ini, memang belum diketahui secara pasti kebenaran dari ucapan Cassano. Namun, tampaknya apa yang dilontarkan Cassano itu masuk akal.
Setiap pemain yang akan meninggalkan stadion harus melakukan kontrol anti-doping. Melewatkan pemeriksaan tersebut tentunya sama seperti mangkir dari tes doping.
Advertisement
Ucapan Ronaldo
Sebelumnya, ucapan Ronaldo kepada Sarri sudah terungkap. Saat meninggalkan lapangan dan berjalan menuju ruang ganti, Ronaldo sempat berkata "go away atau pergilah" kepada pelatih Juventus tersebut.
Sudah dua kali Ronaldo digantikan di tengah pertandingan. Pertama ia diganti pada pertandingan Liga Champions melawan Lokomotiv Moscow. Ronaldo ditarik keluar pada menit ke-81.