Liputan6.com, Jakarta - Manfaat jinten hitam ternyata begitu banyak bagi manusia. Tidak hanya berguna menyehatkan sperma, bagi pria. Masih banyak manfaat lain yang bisa diambil dari jinten hitam.
Jinten hitam berasal dari tanaman berbunga tahunan bernama Nigella sativa dan sering digunakan sebagai bumbu penyedap dan pengawet alami untuk masakan India dan Timur Tengah.
Jintan hitam memiliki rasa dan aroma khas pahit-pedas seperti kombinasi bawang merah, lada hitam, dan oregano. Selain bermanfaat untuk memasak, jinten hitam juga bisa dimanfaatkan sebagai produk minyak hingga untuk kesehatan.
Advertisement
Manfaat jinten hitam bagi pria dapat mengatasi berbagai penyakit. Walaupun begitu, manfaat kesehatan ini masih bersifat terbatas dalam uji laboratorium. Jadi kemungkinan cocok dan tidak cocoknya masih belum pasti. Kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dalam menggunakannya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/11/2019) tentang manfaat jinten hitam bagi pria.
Meningkatkan Kualitas Sperma
Manfaat jinten hitam bagi pria yang pertama adalah dapat meningkatkan kualitas sperma. Kelainan pada sperma dan testis merupakan faktor risiko penting dari masalah kesuburan pria.
Sebuah penelitian asal University of Malaysia tahun 2014 dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine melaporkan bahwa minyak jinten hitam meningkatkan kualitas sperma dan menunjang struktur jaringan organ testis yang lebih baik.
Hal ini khususnya bagi pria perokok berat, kandungan nikotin dan racun lainnya dalam rokok telah lama diketahui mengurangi kelincahan sperma untuk berenang (motilitas) dan juga memengaruhi bentuk normalnya. Nikotin juga memunculkan dampak negatif pada struktur jaringan testis.
Oleh karena itu, manfaat jinten hitam bagi pria ini sangat cocok untuk perokok dalam meningkatkan kualitas sperma.
Advertisement
Mengatasi Gejala Diabetes
Manfaat jinten hitam bagi pria selanjutnya adalah mengatasi gejala diabetes tipe 1. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Complementary Therapies in Medicine pada 2015, minyak jinten hitam mungkin bermanfaat bagi pasien diabetes.
Para peneliti menganalisis penelitian yang diterbitkan sebelumnya tentang penggunaan N. sativa untuk diabetes dan menyimpulkan bahwa herbal ini mengatur kadar gula darah dan kolesterol. Akan tetapi, masih diperlukan uji klinis untuk memperjelas efeknya.
Thymoquinone (TQ) merupakan senyawa aktif utama yang terkandung dalam minyak jinten hitam. Setelah melakukan percobaan pada tikus lab, sebuah penelitian menemukan bahwa injeksi TQ dalam dosis tinggi dapat menghentikan perkembangan penyakit diabetes tipe 1 seutuhnya.
Selain itu, ketika ekstrak jinten hitam dicampur dengan rempah herbal khas Timur Tengah lainnya (Myrrh, Gum olybanum, dan Gum asafoetida), maka akan efektif menurunkan kadar gula darah pada tikus lab karena adanya efek penghambatan metabolisme glukosa di hati. Oleh karena itu, peneliti percaya bahwa manfaat jinten hitam bagi pria ini mungkin dapat digunakan sebagai pengobatan diabetes yang tidak bergantung pada obat insulin.
Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat jinten hitam bagi pria selanjutnya adalah dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian dari Shahrekord University of Medical Sciences di Iran melaporkan bahwa konsumsi pil ekstrak jinten hitam setiap hari selama dua bulan dapat menurunkan tekanan darah pada orang-orang yang memiliki hipertensi ringan. Ditambah lagi, tidak ada komplikasi yang disebabkan oleh jinten hitam terhadap kesehatan partisipan penelitian tersebut.
Pil ekstrak jinten hitam juga ditemukan menurunkan tingkat kolesterol total dan kolesterol jahat LDL, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik HDL pada beberapa kasus. Akan tetapi, efek penyeimbang kolesterol dari jinten hitam ini hanya muncul pada orang yang punya kolesterol tinggi ringan, manfaat yang sama tidak ditemukan pada orang-orang yang punya kadar kolesterol normal.
Advertisement
Melawan Kanker
Bahkan, manfaat jinten hitam bagi pria juga bisa melawan kanker. Jinten hitam mengandung senyawa antioksidan etanol yang diketahui dapat menghambat keganasan sel kanker dan perkembangannya seiring waktu pada tikus lab. Etanol ditemukan menghasilkan sekitar 80 persen efek perlindungan terhadap stres oksidatif dalam tubuh.
Terlalu banyak radikal bebas dalam tubuh dapat membuat tubuh mengalami stres oksidatif, yang memicu berbagai kerusakan sel dalam tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit kronis, termasuk kanker.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa thymoquinone dalam minyak jintan hitam dapat memengaruhi kematian sel terprogram, atau apoptosis, dalam beberapa jenis sel kanker. Ini termasuk kanker otak, leukemia, dan sel kanker payudara.
Namun, banyak penelitian tentang efek minyak jintan hitam pada kanker menggunakan sel yang diambil dari manusia (bukan langsung ke tubuh manusianya), sehingga para peneliti belum tahu seberapa efektif minyak tersebut dapat mengobati pasien kanker.
Menurunkan Berat Badan
Penelitian menunjukkan bahwa suplemen biji jinten hitam dapat membantu menurunkan indeks massa tubuh (body mass index). Para peserta penelitian tidak melaporkan efek samping yang parah dari mengonsumsi suplemen ini.
Selain itu, sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes & Metabolic Disorders menemukan bahwa minyak jintan hitam cukup efektif dalam mengatasi obesitas.
Advertisement
Mengatasi Rematik
Berikutnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Immunological Investigations, minyak jinten hitam dapat membantu dalam mengobati rematik. Penelitian ini dilakukan pada 43 wanita dengan rematik ringan sampai sedang yang mengonsumsi kapsul minyak jintan hitam atau plasebo setiap hari selama satu bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan dengan minyak jinten hitam menyebabkan pengurangan gejala arthritis (yang dinilai oleh skala rating DAS-28), tingkat penanda peradangan darah, dan jumlah sendi yang bengkak.
Bahkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Otolaryngology, menunjukkan bahwa manfaat jintan hitam bagi pria juga dapat mengurangi hidung tersumbat, gatal, pilek, dan bersin setelah dua minggu.
(Husnul Abdi/Fadila Adelin)