Sukses

Dari Ancaman Degradasi, Persipura Jayapura Kini Bermimpi Kompetisi Asia

Persipura akan menempati puncak tabel jika Shopee Liga 1 2019 dimulai sejak Jacksen F Tiago berkuasa. Mereka membukukan rekor 12 kemenangan, empat imbang, dan tiga kalah bersama pelatih asal Brasil tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Persipura Jayapura menjadi salah satu kunci sukses di Shopee Liga 1 2019. Sempat berkutat di papan bawah terancam degradasi, Mutiara Hitam kini menjadi pesaing utama Bali United pada perburuan takhta juara kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Indonesia.

Boaz Solossa dan kawan-kawan menempati posisi dua klasemen sementara Shopee Liga 1 2019 dengan raihan 44 poin hasil 26 pertandingan. Mereka hanya kalah dari Bali United yang memiliki 57 angka dengan jumlah laga sama.

Tidak ada yang menduga Persipura bisa di titik ini. Maklum, Boaz Solossa dan kawan-kawan gagal meraih kemenangan pada tujuh pertandingan awal dan hanya mengantongi empat angka. Mereka bahkan sempat berada di dasar klasemen saat persaingan memasuki delapan putaran.

Keputusan manajemen memberhentikan Luciano Leandro pada 30 Juni menjadi kunci di balik perubahan peruntungan Persipura. Menunjuk Jacksen F Tiago sebagai pengganti, juara Indonesia empat kali itu perlahan merangkak naik dan memulihkan reputasi sebagai salah satu tim terbaik di Tanah Air.

Statistik berikut menunjukkan hal tersebut. Persipura akan menempati puncak tabel jika kompetisi dimulai sejak Jacksen berkuasa. Mereka membukukan rekor 12 kemenangan, empat imbang, dan tiga kalah bersama sosok asal Brasil itu.

Dalam periode sama, Bali United memetik 11 hasil positif, lima seri, dan dua kali tumbang. Artinya, Persipura memiliki 40 poin, unggul dua nilai di atas Laskar Serdadu Tridatu.

Dalam kedudukan itu, persaingan di sisa kompetisi pun bakal berlangsung menarik, tidak seperti sekarang. Bali United secara matematis hanya membutuhkan 12 angka di delapan pertandingan sisa untuk mengamankan titel Shopee Liga 1 2019.

2 dari 3 halaman

Faktor Sukses Mutiara Hitam

Pengalaman segudang Jacksen di panggung sepak bola Tanah Air menjadi alasan di balik capaian Persipura. Sosok kelahiran Rio de Janeiro itu tahu apa yang diperlukan untuk sukses di Indonesia. 

Membela tiga klub (Petrokimia Putra, PSM Makassar, Persebaya Surabaya), dia kerap mewarnai daftar top skorer dan meraih gelar liga. 

Kala menjadi pelatih, sentuhan dingin Jacksen membuat sembilan klub mempercayakan tim kepadanya. Salah satunya adalah Timnas Indonesia pada 2013.

Hubungan istimewa Jacksen dengan Persipura juga memainkan peran. Di tangannya Mutiara Hitam mencatat prestasi terbaik sepanjang sejarah klub. Bekerja pada periode 2008-2014, Jacksen mempersembahkan tiga gelar liga pada 2009, 2011, dan 2013.

Faktor-faktor itulah yang menjadikan pergantian pelatih Persipura menjadi berhasil, tidak seperti klub-klub lain yang melakukannya.

Persija Jakarta sudah menggunakan tiga nakhoda tapi masih berkutat di paruh bawah klasemen. Persebaya juga kini memakai jasa arsitek ketiga setelah terus gagal mencapai papan atas.

Barito Putera, Bhayangkara FC, Semen Padang, Perseru Badak Lampung, Persela Lamongan, dan PSIS Semarang juga tidak mengalami peningkatan signifikan. Terbilang hanya Madura United yang juga berhasil memperbaiki kinerja usai mengubah pelatih.

Bersama Rasiman, yang menggantikan Dejan Antonic, mereka kini bertengger di urutan tiga.

3 dari 3 halaman

Capaian Terbaik Klub Indonesia

Dalam situasi lebih baik, kini Jacksen kembali berambisi mempersembahkan prestasi. Sosok berusia 51 tahun itu bertekad membawa Persipura lolos ke kompetisi Asia. Meski, Jacksen mengakui hal itu sangat sulit karena selisih dengan Bali United terlalu jauh.

"Dari awal bekerja, saya sebenarnya tidak terpikir berada di posisi seperti saat ini. Maka saya rasa kita akan menikmati laga sisa. Namun kami tetap mencoba mengumpulkan poin semaksimal mungkin, sehingga pada pekan 34 kita membawa Persipura ke Asia," ucap Jacksen.

"Saya rasa itu akan menjadi hadiah luar biasa untuk masyarakat Papua. Apalagi kami akan punya stadion baru di sana. Kita juga tahu sendiri Persipura di pentas Asia cukup baik. Semoga kita bisa mengulangi sejarah itu lagi," sambungnya, dikutip situs resmi Liga 1.

Persipura pernah melaju hingga semifinal AFC Cup 2014. Saat itu mereka dihentikan klub Kuwait Al Qadsia. Meski gagal ke final, rapor tersebut tetap menjadi prestasi terbaik klub Indonesia di pentas kontinental.