Sukses

Laga Tunda El Clasico Resmi Digelar 18 Desember 2019

Laga El Clasico yang mempertemukan Barcelona vs Real Madrid semula dijadwalkan pada 26 Oktober 2019 lalu. Jadwal diubah karena situasi politik di Catalonia memanas

Liputan6.com, Madrid - Laga El Clasico yang mempertemukan dua klub raksasa La Liga Spanyol, Barcelona kontra Real Madrid, telah dikonfirmasi akan digelar, Rabu 18 Desember 2019 mendatang.

Seperti dilansir Marca, Kamis (14/11/2019), kick off pertandingan El Clasico musim ini dimulai pukul 02.00 WIB dinihari atau Kamis (19/11/2019). .

Pertemuan Barcelona dan Real Madrid ini sebenarnya adalah laga tunda. Sebelumnya, pertandingan El Clasico dijadwalkan akan dimainkan di stadion Camp Nou Blaugrana pada 26 Oktober 2019 lalu.

Namun, karena situasi politik di Catalonia saat itu yang terus memburuk, La Liga awalnya meminta agar pertandingan digelar di Stadion Santiago Bernabeu Madrid.

Pemindahan tempat ini sebagai opsi agar pertandingan tidak ditunda. Tapi, kedua klub menolak pergantian tempat dan menyepakati tanggal baru.

FA Spanyol, sebagaimana didukung klub-klub lain, minta laga El Clasico dilakukan pada 18 Desember. Tapi, pihak La Liga sebaliknya ingin mempercepat pertandingan pada 7 Desember.

2 dari 3 halaman

Referendum Kemerdekaan

Situasi di Catalonia sempat memburuk setelah bulan lalu, Mahkamah Agung Spanyol menghukum sembilan pemimpin separatis Catalan dan sembilan di antaranya dihukum 13 tahun penjara. Mereka dituduh menghasut dan peran mereka dalam referendum kemerdekaan pada 2017.

Oriol Junqueras - mantan wakil presiden Catalonia dan pemimpin pro-kemerdekaan - dijatuhi hukuman terpanjang 13 tahun karena penghasutan dan penyalahgunaan dana publik.

3 dari 3 halaman

Turun ke Jalan

Penuntut sebenarnya menuntut 25 tahun penjara untuk Junqueras, bersama delapan orang lainnya. Sedangkan pemimpin lainnya selain dijatuhi hukuman penjara lebih ringan juga dijatuhi denda.

Menyusul putusan pengadilan, para pendukung kemerdekaan Catalan berbaris di Barcelona dengan memajang spanduk bertuliskan "tahanan politik bebas" sambil mendesak yang lain untuk "turun ke jalan".