Sukses

Mattheus Larang Gelandang Bayern Munchen Gabung MU

Dari 11 pertandingan bersama Bayern Munchen di musim ini, hanya enam di antaranya yang datang sebagai starter. Bandingkan dengan Coutinho, yang tujuh kali bermain sejak awal.

Jakarta - Kedatangan Phillipe Coutinho dari Barcelona pada bursa transfer musim panas membuat Thomas Muller tergeser dari tempat reguler di Bayern Munchen.

Kini, ia harus bergantian dengan gelandang asal Brasil itu untuk menopang Robert Lewandowski di lini depan.

Dari 11 pertandingan bersama Bayern Munchen di musim ini, hanya enam di antaranya yang datang sebagai starter. Bandingkan dengan Coutinho, yang tujuh kali bermain sejak awal.

“Muller adalah Bayern Munchen. Dia tidak akan pernah meninggalkan Bayern Munchen,” ujar legenda Bayern Munchen, Lothar Mattheus, pada sesi wawancara eksklusif dengan KapanLagi Youniverse (KLY) Sports di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

“Tentu, kami sudah mediskusikan ini. Kenapa Muller ada di bangku cadangan, kenapa Coutinho yang bermain. Tentu, ini bisnis. Ini bagian dari bisnis sepak bola. Bayern Munchen tetap ada di hati dan pikiran Muller,” kata Mattheus.

2 dari 2 halaman

Ikon Bayern Munchen Setelah Bastian Schweinsteiger dan Phillip Lahm

Mattheus menilai Muller adalah simbol Bayern Munchen setelah Bastian Schweinsteiger dan Phillip Lahm. Maka dari itu, Mattheus menyarankan Muller untuk bertahan, atau pindah ketika kariernya akan selesai.

“Dia tidak akan pernah meninggalkan Munchen. Dia wajah Munchen, setelah Schweinsteiger dan Lahm. Dia pemain yang paling dekat dengan suporter. Suporter suka dia, cinta dia, karena dia memulai karier sejak belasan tahun lalu,” tutur Mattheus.

“Saya yakin dia tidak akan pergi. Mungkin di akhir kariernya, dia menyukai hijrah ke Amerika Serikat, China, bahkan Indonesia. Saya tidak tahu. Banyak pembicaraan soal ini di media. Tapi ketika dia mau bermain di level tertinggi, dia bermain di Bayern Munchen, bukan di Real Madrid atau Manchester United,” jelasnya.

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa, Editor: Aditya. Published: 15/11/2019)