Sukses

Atletik Siap Kembali Jadi Lumbung Emas di SEA Games 2019

Tahun ini sebenarnya Indonesia punya nama atlet potensial yang bisa jadi lumbung untuk meraih medali yakni, sprinter Lalu Muhammad Zohri. Namun, dia tidak akan berlaga di SEA Games 2019 untuk persiapan Olimpiade 2020.

Jakarta - SEA Games 2019 bakal bergulir dalam hitungan hari. Cabang atletik siap jadi tumpuan kontingen Indonesia dengan menargetkan enam emas di Manila.

Target itu lebih tinggi daripada perolehan emas Indonesia pada SEA Games 2017 di Malaysia. Dua tahun silam Indonesia sukses merebut 5 emas, 7 perak, dan 11 perunggu.

Tahun ini sebenarnya Indonesia punya nama atlet potensial yang bisa jadi lumbung untuk meraih medali yakni, sprinter Lalu Muhammad Zohri. Namun, dia tidak akan berlaga di SEA Games 2019 untuk persiapan Olimpiade 2020.

Tanpa Zohri akan membuat Indonesia di nomor-nomor lari jarak pendek sulit merebut emas. Termasuk estafet 4 x 100 meter. Sebab, rata-rata atletnya yang turun terhitung muka baru, belum punya pengalaman bertarung di ajang besar.

’’Ya, kami akui memang sulit tanpa Zohri. Tapi, kami berusaha memberikan yang terbaik dan hasil yang maksimal. Karena tujuan federasi mengangkat atlet-atlet muda itu biar regenerasinya cepat,’’ kata pelatih lari jarak pendek Eni Nuraini.

Medali emas yang mungkin diraih Indonesia dari  lompat jauh putra dan putri, 100 meter lari gawang putri, dan tolak peluru putri, 20 ribu meter jalan cepat putra, serta lari 10 ribu meter putri.

Atlet yang diharapkan pun adalah mereka yang berstatus veteran SEA Games, Triyaningsih dan Hendro Yap.

Triyaningsih, pelari spesialis jarak menengah, adalah kolektor 11 emas SEA Games. Capaiannya membentang dari edisi 2007 sampai 2017. Sementara itu, Hendro Yap, atlet jalan cepat, mencetak hattrick emas sejak 2013 sampai 2017. Masih ada nama lain seperti Sapwaturrahman (lari gawang), Eki Febri Ekawati (tolak peluru), serta Maria Natalia Londa (lompat jauh).

2 dari 3 halaman

Masuk Persiapan Akhir

 Muka baru yang diproyeksikan emas adalah sosok Emilia Nova. Pada SEA Games 2017, dia mengantungi medali perak. Namun, medali itu didapat dari nomor saptalomba. Tahun ini dia hanya terjun di nomor 100 lari meter gawang. Sebelumnya Emil meraih perak Asian Games 2018. Catatan waktunya kala itu, 13,33 detik memecahkan rekornas.

Melihat persaingan di Asia Tenggara, Emil diprediksi mampu meraih emas. Calon pesaingnya seperti Tran Thi Yen Hoa (Vietnam) memiliki personal best 13,40 detik. Sementara itu, Raja Nursheena Azhar (Malaysia) punya catatan waktu terbaik 13,84 detik.

Hanya, Emil harus waspada. Sebab, dia baru pulih dari cedera plantar fasciitis. Yakni, peradangan pada tissue tumit. Dia belum pernah mengulang catatan tersebut. Kali terakhir berlomba di Summer Universiade 2019 Juli lalu, Emil membukukan waktu 14,19 detik.

’’Kalau lancar latihan sampai SEA Games, yakin sih bisa dapat medali lagi,’’ kata Emil ketika ditemui setelah latihan kemarin. ’’Dulu tiga minggu sebelum Asian Games 2018 juga sempat sakit. Cuma rezeki aku dapat medali saat itu, ya bisa dapat,’’ imbuh Emil seperti dilansir Jawapos.

Pada SEA Games 2017, Emil sebenarnya turun di dua nomor. Yakni, lari gawang dan saptalomba. Belajar dari pengalaman tersebut, Emil tidak mau lagi turun di dua nomor. ’’Sekarang aku fokus nomor aku sendiri, lari gawang. Aku nggak mau turun dua-duanya, tapi malah nggak dapat apa-apa. Mending aku turun satu (nomor) saja, tapi hasilnya bisa maksimal,’’ ujar cewek 24 tahun itu.

Sementara itu, di nomor elite 100 meter putra, PB PASI menerjunkan M. Bisma Diwa Abina dan Adit Rico Pradana. Bisma dan Rico sama-sama memiliki personal best 10,56 detik. Sebagai perbandingan, peraih perunggu SEA Games 2017, Kritsada Namsuwun asal Thailand, mencatatkan waktu 10,43 detik.

Asisten pelatih tim atletik Indonesia, Farrel Octaviandi menyatakan, para atlet semakin siap jelang SEA Games 2019 di Filipina, November-Desember mendatang. Ia menyatakan, tingkat kesiapan sudah menyentuh angka hampir paripurna.

Selain aspek teknis seperti catatan waktu, tim pelatih juga fokus dalam hal-hal pendukung dari luar lintasan. Pola makan dan istirahat atlet pun dijaga ketat oleh tim pelatih agar menjaga performa wakil merah-putih.

Di satu sisi, Farrel dan tim pelatih pun menjaga porsi latihan untuk mencegah potensi cedera dan stamina yang tergerus jelang kompetisi. Farrel pun menegaskan, para atlet tak menemui kendala yang berarti di sisa waktu sebulan persiapan SEA Games. Meski ada beberapa atlet yang terkena cedera minor, ia yakin sang atlet dapat pulih tepat pada waktunya.

3 dari 3 halaman

Komposisi Atlet Indonesia

Atlet Putra:

Eko Rimbawan Mochammad Bisma Abina Joko Kuncoro Ad Adith Rico Pradana Adith Rici Pradana Agus Prayogo Robi Syaintun Welman David Pasaribu Rio Maholtra Halomoan Edwin Binsar Atjong Tio Purwanto Hendro Bayu Prasetyo Frederick Saputra Sapwaturrahman Rafka Putra Abd Hafiz Fauma Defril Jumra

Atlet Putri:

Alvin Tehupeiory Tyas Murtiningsih Jeany Nuraini A Agreta Ema Nuryanti Dewi Ayu Agung Kurniayanti Sri Maya Sari Eka Cahaya Ningrum Marselina Tamu Apu Agustina Mardika Manik Pretty Sihite Triyaningsih Odekta Elvina Naibaho Emilia Nova Maria Natalia Londa Diva Renatta Jayadi Eki Febri Ekawati Atina Nurkamila Intan Bandar

Disadur dari: Bola.com (penulis Ario Yosia, published 16/11/2019)