Jakarta - Pelatih kerap menjadi kambing hitam jika gagal memenuhi target. Mereka pun menjadi tumbal dan dipecat saat tim menderita kekalahan.
Namun, peristiwa tidak lazim terjadi di tim junior Italia, Invictasauro. Pelatih Invictasauro, Massimiliano Riccini, justru didepak setelah mengantarkan timnya menang dengan skor yang sangat mencolok, yakni 27 gol tanpa balas.
Baca Juga
Lawan Selalu Tampil Maksimal saat Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada Apa?
Justin Hubner Alami Gegar Otak dan Harus Istirahat Sebulan, Pastikan Tak Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024
Untuk Ungguli Myanmar di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Perlu Menang Telak melawan Filipina Karena Ini
Bukannya mendapatkan bonus karena telah mengantarkan timnya menang, ia malah dipecat sang Presiden klub, Paolo Borgelli. Kemenangan 27-0 itu justru dianggap tidak sopan alias tak menghormati lawan.
Advertisement
Selain itu, menurut Brogelli, Riccini telah memberikan contoh yang buruk kepada para pemain.
"Kami terkejut dan sangat menyesal saat mendengar tim junior kami mengalahkan Marina Calcio 27-0," kata Paolo Borgelli, seperti dilansir dari Football Italia, Sabtu (16/11/2019).
"Nilai-nilai sepakbola tim pemuda berlawanan dengan hal semacam itu. Lawan harus selalu dihormati dan itu tidak terjadi hari ini," tambahnya.
"Sebagai Presiden, saya dengan tulus meminta maaf kepada klub Marina. Saya mengumumkan bahwa direktur kami memutuskan, dengan tekad bulat, untuk memecat pelatih Riccini."
"Pelatih tim junior memang bertugas mengasah bakat para pemain. Namun, lebih dari itu, ia juga harus mengedukasi. Hal itulah yang tidak terjadi hari ini," ungkap Paolo Brogelli.
Kejadian yang Jarang
Massimiliano Riccini mungkin menjadi pelatih pertama yang kehilangan pekerjaan karena meraih tiga poin. Lebih anehnya lagi, ia dipecat setelah timnya menang 27-0.
Meskipun terdengar aneh, kejadian tersebut benar adanya. Insiden pemecatan itu tentunya membuat pelatih yang akan menangani klub tersebut menjadi dilema.
Karena setiap pelatih mempunyai tugas membawa klub yang ditangani berprestasi. Akan tetapi yang sudah berprestasi malah didepak dari klub.
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Faozan Tri Nugroho/Editor: Aditya Wicaksono, published 17/11/2019)
Advertisement