Sukses

10 Pemain Sepak Bola Termahal di Asia Tenggara, Ada Pemain Liga 1

10 pemain sepak bola termahal asal Asia Tenggara bisa dipetakan berdasarkan gaji yang mereka terima saat ini. Salah satu diantaranya berasal dari kompetisi Liga 1.

Jakarta Setiap klub mendambakan pemain sepak bola yang mumpuni untuk memperkuat tim. Untuk mendapatkan ini, bayaran mahal tidak dipedulikan karena demi mengincar prestasi tim.

Transfer Joao Felix oleh Atletico Madrid dari Benfica menjadi pembelian termahal musim panas 2019. Los Rojiblancos menebus Joao Felix dengan mahar 127,2 juta euro (Rp2,023 triliun).

Wonderkid Portugal tersebut menempati urutan kelima pemain sepak bola temahal dunia. Urutan pertama diduduki Neymar. Paris Saint-Germain rela merogoh kocek sebesar 222 juta euro atau Rp 3,5 triliun untuk Neymar pada musim panas 2017.

Berkaca dari harga beberapa pemain besar dunia, lantas berapa harga termahal pemain yang berasal dari Asia Tenggara ?

Dikutip dari Foxsports dan Transfermarkt, Selasa (19/11/2019), berikut ini 10 pemain sepak bola termahal asal Asia Tenggara. 

2 dari 11 halaman

1. Neil Etheridge - Filipina

Neil Etheridge merupakan pemain berpaspor Filiphina yang telah tinggal lama di London. Ia pernah memperkuat tim muda Chelsea dan Fulham.

Neil Etheridge saat ini memperkuat Cardiff City yang bermain di divisi Championship 2019/2020. Ia pernah merasakan atmosfer Premier League musim lalu. Saat ini Etheridge dibanderol 7,2 juta pounds atau setara Rp131 miliar.

 

3 dari 11 halaman

2. Chanathip Songkrasin - Thailand

Chanathip Songkrasin merupakan pemain Thailand yang memperkuat klub jepang, Consadole Sapporo. Ia telah bermain dalam 22 pertandingan dan mencetak empat gol serta tujuh assist musim ini.

Chanathip Songkrasin tersebut dihargai senilai 2 juta pounds atau setara Rp36 miliar.

 

4 dari 11 halaman

3. Teerasil Dangda - Thailand

Teerasil Dangda berhasil masuk pemain termahal asal Asia Tenggara setelah dihargai 810 ribu pounds (Rp14,7 miliar) oleh Sanfrece Hiroshima. Ia kini bermain di liga teratas Jepang.

Teerasil Dangda juga pernah bermain untuk tim Spanyol, UD Almeria.

 

5 dari 11 halaman

4. Natxo Insa - Malaysia

Natno Insa merupakan pemain kelahiran Spanyol yang berpaspor Malaysia. Saat ini bermain untuk Johor Darul Ta'zim.

Ia dibanderol dengan harga 720 ribu pounds (Rp13,1 miliar) oleh klub Malaysia tersebut. Insa pernah memperkuat tim Spanyol, Levante.

 

6 dari 11 halaman

5. Theerathon Bunmathan - Thailand

Theerathon Bunmathan merupakan pemain berpaspor Thailand yang bermain di Liga Jepang bersama Yokohama F. Marinos dengan status pinjaman dari Muangthong.

Ia dibanderol senilai 720 ribu pounds (Rp13,1 miliar). Theerathon Bunmathan juga pernah memperkuat Vissel Kobe.

 

7 dari 11 halaman

6. Thugas Puangchan - Thailand

Thugas Puangchan berkarir di Liga Jepang bersama Oita Trinita. Awalnya dihargai 360 ribu pounds, namun semenjak pindah ke Jepang harganya melonjak menjadi 540 juta pounds (Rp9,8 miliar).

 

8 dari 11 halaman

7. Daisuke Sato - Filipina

Daisuke Sato merupakan pemain Filipina yang memperkuat Muangthong United sejak Juni 2019. Sebelumnya ia pernah memperkuat tim-tim eropa seperti FC Plitehnica lasi, Sepsi OSK dan AC Horsens selama tiga tahun.

Saat ini, sang pemain tersebut dibanderol dengan harga 495 ribu pounds (Rp9,03 miliar).

 

9 dari 11 halaman

8. Kawin Thamsatchanan - Thailand

Kawin Thamsatchanan merupakan pemain Thailand yang memperkuat klub divisi dua Liga Belgia, OH Leuven. Nilai sang pemain mencapai 495 ribu pounds (Rp9,03 miliar).

 

10 dari 11 halaman

9. Javier Patino

Javier Patino merupakan pemain Filipina yang bermain tim di Liga Thailand, Ratchaburi FC. Ia lahir dan besar di Spanyol.

Saat ini dia dibanderol dengan harga 450 ribu pounds (Rp8,2 miliar).

 

11 dari 11 halaman

10. Stefano Lilipaly - Indonesia

Stefano Lilipaly satu-satunya pemain Indonesia yang masuk 10 besar pesepak bola termahal asal Asia Tenggara. Sekarang ia memperkuat Bali United.

Saat ini ia dibanderol dengan harga 405 ribu pounds (Rp7,3 miliar).

Disadur dari Bola.com (Hanif Sri Yulianto/ Yus Mei Sawitri, published 20/11/2019).