Liputan6.com, Jakarta Nurul Tetra Junia Matondang menceritakan pengalamannya selama menjalani pendidikan di PB Djarum. Bocah berusia 12 tahun ini sudah banyak berkorban demi meraih prestasi.
Dia masuk PB Djarum setelah mengikuti audisi tahun 2017. Ketika itu Nurul lolos dari seleksi di Pekan Baru.
"Sering kangen orang tua yang tinggal di Medan. Setahun mungkin pulang dua kali," katanya di hadapan media.
Advertisement
Nurul pun mengaku sempat jenuh. Namun, dia memiliki cara untuk melupakan berbagai masalah dan tetap semangat.
“Di titik itu saya ingat perjuangan sampai ke sini,” katanya.
Nurul mengalami peningkatan fisik sejak masuk PB Djarum. Berat badannya bertambah 10 kg dan tinggi 120 cm.
Teknik pukulannya juga membaik, meski Nurul mengaku masih memiliki kekurangan dalam permainannya. “Cara main saya belum matang plus footwork,” ungkapnya.
Video
Digenjot Fisik
Nurul menceritakan, siswa PB Djarum menjalani latihan dua kalo sehari setiap hari kecuali Minggu. Mereka juga digenjot fisik dengan berlari mendaki Gunung Muria mencapai 9 km.
“Jadwal latihan menyesuaikan dengan jam sekolah. Latihan berat namun seru,” ungkapnya.
Hasil tempaan PB Djarum sudah berbuah prestasi. Nurul kini menempati peringkat tujuh nasional. Dia baru saja menjuarai Daihatsu Astec 2019.
Untuk tahun depan, nurul membidik tiga gelar. Dara asal Medan ini berharap bisa mempertahankan titel di Astec, serta memburu dua penghargaan dari sirkuit nasional.
Advertisement