Manila - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, enggan mengomentari buruknya pelayanan Panitia Penyelenggara SEA Games 2019 Filipina (PHISGOC). Menurut dia, hal tersebut tak akan mengganggu kondisi psikologis skuat Garuda Muda.Â
Berbagai keluhan datang dari tim peserta SEA Games 2019, khususnya cabang olahraga sepak bola. Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste menjadi yang pertama merasakan perlakuan tak menyenangkan sejak tiba di Ninoy Aquino International Airport.
Baca Juga
Ketiga tim tersebut harus menunggu sampai 10 jam karena tidak mendapatkan kepastian penjemputan. Adapun Timnas Indonesia U-22Â tak merasakan adanya perlakukan buruk tersebut.
Advertisement
Namun, skuat besutan Indra Sjafri ini terpaksa harus jalan kaki ke stadion saat sesi latihan pada Senin (25/11/2019), karena tak adanya fasilitas penjemputan. Indra Sjafri tak mau ambil pusing atas kelalaian dari PHISGOC.
"Itu bukan urusan. Tidak perlu diperbincangkan mau ada penjemputan atau tidak. Jadi kalau mereka lalai, ya jangan ikut orang lalai. Sesi latihan ini bukan untuk mereka, ini untuk Timnas Indonesia U-22. Jadi, kami yang mengatur untuk kami," kata Indra Sjafri di Manila.
Tak Jadi Masalah
Selain itu, Indra Sjafri juga enggan ambil pusing terhadap suasana ruang ganti Stadion Rizal Memorial yang belum rampung. Pelatih asal Sumatra Barat menyebut, kondisi tersebut dialami semua peserta SEA Games 2019 sehingga tak perlu dikhawatirkan.
"Kedua tim memakai loker yang sama. Jadi, tak ada masalah buat kami. Mau jadi atau tidak jadi lokernya, kami hanya ingin fokus ke pertandingan," ujar Indra Sjafri.
"Jangan hal-hal kecil yang begitu jadi masalah buat kami. Itu yang saya bilang ke pemain Timnas Indonesia U-22, untuk mengantisipasi semua hal yang terjadi di sini," tegas Indra Sjafri.
Â
Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina di dengan mengklik tautan ini.
Advertisement