Manila - Muhammad Rafli mengemban tugas berat bersama Timnas Indonesia U-22di ajang SEA Games 2019. Pemain Arema FC ini menjadi satu-satunya pemain berstatus penyerang murni yang dibawa Pelatih Indra Sjafri dari 20 nama yang ada.
Uniknya, posisi asli Rafli sebenarnya bukan striker. Bersama Arema FC, ia diplot sebagai gelandang. Namun, Indra Sjafri mengubah perannya menjadi andalan di lini depan Timnas Indonesia U-22.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
"Dari dulu memang saya berperan sebagai striker. Tapi, menjadi gelandang di Arema FC. Sudah terbiasa juga. Meski memang belum bisa 100 persen di dua posisi itu," kata Rafli.
Advertisement
Kini sebagai juru gedor, Rafli terinspirasi untuk menjadi seperti role model-nya. Penyerang Bayern Munchen, Robert Lewandowski, dan striker Chelsea, Olivier Giroud, adalah inspirasinya di atas lapangan.
"Kalau striker, Lewandowksi dan Giroud. Mulanya tidak terpikir karena berposisi sebagai pemain tengah," imbuh Rafli.
Rafli akan menjadi andalan Indra Sjafri saat Timnas Indonesia U-22Â melakoni partai pertama di SEA Games 2019. Tergabung di Grup B, tim berjulukan Garuda Muda ini ditantang Thailand pada Selasa (26/11/2019) di Rizal Memorial Stadium, Filipina.
Video
Ada Beban, tapi Enjoy
Sebagai penyerang tunggal Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019, akan menjadi kebohongan jika Rafli mengaku tak punya beban. Namun, pemain berusia 21 tahun ini mencoba menikmati harapan tinggi dari publik dan PSSI.
"Persiapan pribadi saya biasa saja. Kalau untuk beban, semua pemain pasti terbebani. Tapi, kami ingin enjoy dan menunjukkan kemampuan di lapangan," imbuhnya.
Pembaca Bola.com bisa menikmati sajian liputan eksklusif SEA Games 2019 Filipina dengan mengklik tautan ini.
Advertisement