Muenchen - Mantan pemain Liverpool, Dietmar Hamann, menyebut Philippe Coutinho tidak berkembang selama dipinjam dari Barcelona. Karena itu, ia menyarankan agar Bayern Munchen tidak mempermanenkan Coutinho.Â
Blaugrana membeli Philippe Coutinho dari Liverpool dengan mahar mencapai 160 juta euro. Sayang, pemain asal Brasil itu gagal bersinar pada musim pertamanya.
Baca Juga
Masih dalam Tahap Coba-coba dan Lakukan Eksperimen, Pendekatan Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 Jadi Sorotan
Timnas Indonesia Pastikan Menjamu Bahrain di SUGBK Pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Legenda Persebaya Ungkap Cara Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026: Kemenangan atas Bahrain dan China Jadi Poin Penting
Barca lantas meminjamkannya ke Bayern Munchen. Lagi-lagi, Coutinho urung menunjukkan kebintangannya sebagaimana ia perlihatkan ketika berseragam Liverpool.
Advertisement
Oleh karena itu, Hamman pun memandang kalau Coutinho tidak pantas dihargai dengan angka besar. Ia juga berpendapat agar Munchen tidak mempermanenkannya.
"Untuk saat ini, saya tidak akan membeli Coutinho," kata Hamman kepada t-online.
"Sampai saat ini dia belum bisa menunjukkan bahwa ia pernah dibeli dengan harga mencapai lebih dari 100 juta euro, setengahnya saja tidak," tambahnya lagi.
Media Spanyol, Sport English melansir bahwa Munchen bisa mempermanenkan Philippe Coutinho dengan harga 120 juta euro. Angka tersebut terselip dalam satu klausul peminjaman antara The Bavarian dengan Barcelona.
Â
Bayern Munchen Tidak Cocok Buat Coutinho?
Bayern Munchen adalah klub dengan banyak pemain bintang. Di posisi Coutinho saja, ada beberapa nama, baik muda maupun tua seperti Kingsley Coman, Thomas Muller, dan Serge Gnabry.
Menurut Hamman, tidak sembarangan pemain bisa bermain untuk Munchen. Ia juga menyebut bahwa Coutinho adalah pemain yang sensitif.
"Countinho adalah pemain yang sensitif, dan tidak semua orang bisa bermain untuk Bayern Munchen. Ini adalah klub yang spesial," kata Hamman memungkasi.
Â
Â
Sumber: t-online, Sport English
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Gregah Nurikhsani / Editor: Rizki Hidayat, published 27/11/2019)
Â
Advertisement