Sukses

Arsenal Pecat Unai Emery, David Luiz Merasa Bersalah

Arsenal memecat Unai Emery setelah rentetan hasil buruk yang diraih tim asuhannya. Para pemain pun merasa bersalah termasuk salah satunya David Luiz.

Liputan6.com, London- Bek Arsenal, David Luiz merasa menjadi pemain yang paling bersalah dengan dipecatnya Unai Emery oleh Arsenal. Dia pun meminta maaf kepada Unai Emery karena merasa ia dan rekan-rekannya menjadi penyebab mengapa sang bos dipecat dari kursi manajer The Gunners.

Performa buruk Arsenal belakangan ini membuat pihak manajemen akhirnya kehilangan kesabaran. Terbaru, The Gunners harus dipermalukan dengan skor 1-2 oleh Eintracht Frankfurt di kandang sendiri.

Arsenal kini tercatat tak pernah meraih kemenangan dalam tujuh laga terakhir di semua kompetisi, catatan terburuk mereka sejak 1992 silam.

Banyak pihak mengangap Emery menjadi pihak yang patut disalahkan dari keterpurukan Arsenal saat ini. Eks pelatih PSG itu diklaim gagal membangun hubungan yang bagus dengan para pemainnya.

 

2 dari 3 halaman

Tweet David Luiz

Lewat akun Twitter pribadinya, David Luiz pun mengucapkan permintaan maaf sekaligus rasa terima masih kepada Emery.

"Hari yang menyedihkan untuk semuanya, terutama karena kami mengecewakan Anda bos, maaf!" ujar David Luiz.

"Terima kasih kepada Anda dan staf yang luar biasa atas segalanya! Anda merupakan seorang pekerja keras, penuh gairah dengan sepak bola dan selalu menjadi contoh yang nyata,"

"Tak masalah soal hasil akhir! Semoga beruntung di masa depan!"

 

3 dari 3 halaman

Ucapan Perpisahan Ceballos

Tak hanya David Luiz yang berpamitan dengan Emery lewat media sosial. Gelandang pinjaman dari Real Madrid, Dani Ceballos pun melakukan hal yang sama.

"Coach, saya hanya ingin berterima kasih karena membantu saya selama kebersamaan kita. Saya mendoakan yang terbaik bagi masa depan Anda,"

Sebagai pengganti, Arsenal telah menunjuk Frederik Ljungberg sebagai manajer sementara sembari mencari nama lain untuk dijadikan manajer tetap.

Sumber: Twitter

Disadur dari Bola.net (Ari Prayoga,published 30/11/2019)

Â