Manila - Stadion Rizal Memorial menjadi salah satu venue SEA Games 2019. Tak hanya penuh kenangan bagi masyarakat Filipina, stadion ini juga punya memori bagus untuk Indonesia.
Stadion Rizal Memorial pertama kali dibuka pada 1934. Stadion ini menjadi kebanggaan masyarakat Filipina karena telah melalui beberapa momen tak terlupakan.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Stadion ini dirancang langsung oleh arsitek lokal, Juan Arellano. Sejauh ini, Stadion Rizal Memorial menjadi kandang resmi bagi Timnas Filipina.
Advertisement
Sejak 1934, stadion yang merupakan milik dari Pemerintah Kota Manila itu sudah mengalami beberapa renovasi, yakni pada 1953, 1981, 1991, 2005, 2011, dan 2019. Terakhir dilakukan karena Filipina menggelar event SEA Games yang keempat kalinya di negara tersebut.
Tak banyak perubahan yang terlihat dari stadion berkapasitas 12 ribuan penonton tersebut. Stadion ini masih mempertahankan sentuhan klasik berupa ukiran-ukiran di dinding luar stadion.
Sentuhan modern hanya terlihat di tribune VVIP dan VIP yang memakai single seat, meski tanpa sandaran. Namun, tribune ini sudah dilengkapi atap yang melindungi dari cuaca panas terik dan hujan. Adapun di tribune lainnya masih menggunakan tempat duduk cor-coran semen dan tanpa pelindung dari kondisi cuaca yang terik atau hujan.
Stadion ini menggunakan rumput sintetis. Meski demikian, stadion yang dikelola Philippine Sports Commission itu telah mendapatkan sertifikat layak pakai dari FIFA.
Letaknya yang berada di pusat kota membuat masyarakat kerap memanfaatkan stadion ini untuk berolahraga. Berhubung tidak ada jarak antara jalan raya dan stadion, maka selama SEA Games 2019 jalan di depannya terpaksa ditutup oleh petugas keamanan.
Dari dalam stadion akan nampak gedung-gedung pencakar langit yang menjadi pemandangan dari Stadion Rizal Memorial. Suasana indah semakin terasa ketika malam hari gedung-gedung tersebut memancarkan cahaya lampu yang nikmat dipandang.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Memori SEA Games 1991
Buat Timnas Indonesia, Stadion Rizal Memorial adalah bagian dari sejarah. Di tempat ini, 28 tahun silam, Indonesia meraih medali emas terakhir dari cabang sepak bola. Sejak saat itu, Indonesia belum lagi mampu menjadi yang terbaik di ajang pesta dua tahunan tersebut.
Ketika itu, Timnas Indonesia berada di Grup B bersama tuan rumah Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Indonesia membuka SEA Games dengan kemenangan 2-0 atas Malaysia melalui gol Widodo Cahyono Putro dan Rocky Putiray.
Pada laga kedua, giliran Vietnam yang merasakan ketangguhan Indonesia. Skuat asuhan Anatoli Polosin menang 1-0 melalui gol Robby Darwis.
Pada laga pamungkas, giliran Indonesia mendepak tuan rumah dengan skor 2-1. Gol kemenangan Indonesia dicetak Ferryl Raymond Hattu melalui titik putih dan Rocky Putiray.
Pada babak semifinal, Indonesia mendepak Singapura melalui drama adu penalti dengan skor 4-2 setelah pada waktu normal bermain 0-0. Kemudian giliran Thailand yang dibuat menangis pada laga final setelah takluk 3-4 dari Indonesia melalui adu penalti setelah imbang 0-0 pada waktu normal.
Kemenangan itulah yang membuat Indonesia meraih medali emas pada SEA Games 1991. Medali emas kedua yang disumbangkan cabang olahraga sepak bola setelah 1987.
Disadur dari: Bola.com (penulis Zulfirdaus, editor Benediktus, published 30/11/2019)
Advertisement