Sukses

Manchester City Melempem, Berikut Deretan Problem Pep Guardiola

Dari 16 pertandingan yang sudah dijalani, The Citizens mengoleksi 10 kemenangan dan dua kali hasil imbang. Kondisi tersebut membuat Manchester City terpaut 14 poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen.

Jakarta - Manchester City semakin jauh untuk mempertahankan gelar Liga Inggris. Pasalnya, anak asuh Guardiola kini berada di posisi ketiga Liga Inggris setelah kalah dari MU.

Dari 16 pertandingan yang sudah dijalani, The Citizens mengoleksi 10 kemenangan dan dua kali hasil imbang. Kondisi tersebut membuat Manchester City terpaut 14 poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen.

The Reds kini sudah mengumpulkan 46 poin dari 15 kali menang dan satu kali imbang. Kondisi tersebut membuat peluang Liverpool juara Premier League 2019-2020 sangat terbuka.

Di sisi lain, performa Manchester City awal musim ini jauh berbeda dengan musim lalu. Seperti diketahui, pada musim 2018-2019 The Citizens sukses merengkuh tiga trofi, yakni Premier League, Piala FA dan Piala Liga Inggris.

Namun, performa The Citizens musim ini tak seperkasa musim lalu. Manchester City tak bisa tampil konsisten seperti pada musim 2018-2019.

Lalu, apa yang salah dari skuat asuhan Pep Guardiola? Berikut Bola.com merangkum dari Sportskeeda, Senin (9/10/2019) 5 masalah yang dialami Pep Guardiola bersama Manchester City musim ini.

2 dari 6 halaman

1. Kurang Motivasi

Manchester City tampil apik dalam dua musim terakhir di Premier League. Klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu sukses meraih dua gelar liga dengan total poin 198.

Selain itu, tim asuhan Pep Guardiola itu juga memenangkan Carabao Cup dan Piala FA. Namun, tren positif tersebut tak terlalu terlihat pada musim ini.

Saat ini, Manchester City sudah kehilangan 20 poin. Jumlah tersebut sama dengan yang dilakukan sepanjang musim 2018-2019.

Sedangkan musim ini, Premier League baru memainkan 16 pertandingan. Itu artinya jumlah kehilangan poin The Citizens musim ini masih bisa bertambah.

Selain itu, skema yang diinginkan Pep Guardiola seperti tak berjalan dengan baik. Pertahanan Manchester City terlihat sangat rapuh, kemudian para gelandang juga terlihat sangat susah mengatur jalannya permainan.

Padahal, permainan skuat Pep Guardiola dikenal sangat enak ditonton dengan umpan-umpan pendek dan penguasaan bolanya. Namun, dalam beberapa pertandingan The Citizens sering memperlihatkan umpan-umpan jarak jauh.

Manchester City seperti kesulitan mendominasi permainan seperti pada musim lalu. Kini, Pep Guardiola dituntut menegembalikan motivasi para pemain agar bisa kembali ke jalur juara Premier League.

3 dari 6 halaman

2. Kualitas David Silva Mulai Menurun

David Silva menjadi satu di antara pemain terbaik yang pernah membela Manchester City. Ini merupakan musim kesepuluhnya sekaligus terakhir bersama klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu.

Namun, performa David Silva akhir-akhir ini terlihat menurun. Pemain asal Spanyol itu telat panas dan tidak bisa mengatur tempo permainan Manchester City.

Secara statistik, musim ini pemain berusia 33 tahun itu lebih banyak kehilangan bola daripada musim lalu. Kemudian akurasi umpannya juga semakin menurun musim ini.

Meskipun begitu, Guardiola justru tetap ngotot menggunakan jasa Silva dalam tiga pertandingan dengan selisih beberapa hari saja.

4 dari 6 halaman

3. Bek Kiri

Satu di antara masalah yang dialami Manchester City musim ini ialah pertahan di sektor kiri. Padahal Pep Guardiola beberapa kali mecoba memainkan Oleksandr Zinchenko dan Fabian Delph.

Kemudian Benjamin Mendy yang baru saja pulih dari cedera juga belum memberikan dampak yang signifikan. Selain itu, pada bursa transfer musim panas lalu The Citizens mendatangkan Joao Cancelo dari Juventus.

Namun, hingga saat ini pemain berkebangsaan Portugal itu lebih banyak duduk di bangku cadangan.

5 dari 6 halaman

4. Enggan Memainkan Phil Foden

Beberapa waktu yang lalu, pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyatakan Foden merupakan satu di antara pemain yang tak akan dilepas dengan harga berapa pun dan akan menjadi andalan The Citizens.

"Dia adalah satu-satunya pemain yang tidak akan kami jual, apa pun situasinya - dia satu-satunya. Tidak akan pernah, bahkan untuk 500 juta euro (Rp 7,7 triliun)," ujar Pep Guardiola.

Mantan pelatih Barcelona itu menganggap Phil Foden memiliki masa depan cerah. Meskipun berujar seperti itu, Pep Guradiola baru memainkan Phil Foden sebanyak 7 kali dengan total menit bermain 83.

Padahal banyak yang menganggap Phil Foden sebagai sosok yang bisa menjadi suksesor David Silva.

Di usianya yang baru 18 tahun, Phil Foden sudah memenangkan Piala Dunia U-17, dua gelar Premier League, dua trofi Carabao Cup, dua kali juara Community Shield dan satu kali jauar Piala FA. Raihan tersebut sebagaian besar ia torehkan saat berseragam Manchester City.

Kendati sudah banyak merasakan gelar juara, Foden jarang diberi kesempatan tampil bersama skuat Manchester City.

6 dari 6 halaman

5. Masalah Bek Tengah

Selain Bek kiri, sektor bek tengah juga menjadi permasalahan utama Manchester City musim ini. Seperti diketahui, pada akhir musim lalu, The Citizens telah kehilangan Vincent Kompany dan gagal mendapatkan penggantinya.

Setelah itu, cedera juga menimpa Aymeric Laporte yang membuat krisis kian parah. Pemain asal Prancis itu mengalami cedera ACL yang membuatnya harus menepi hingga tahun depan.

Kondisi tersebut membuat Guardiola mencoba menggantinya dengan Fernandinho. Dalam beberapa pertandingan percobaan yang dilakukan Guardiola sempat berhasil.

Namun patnernya di lini belakang, seperti John Stones dan Nicolas Otamendi, belum cukup baik untuk menjadi pendamping Fernandinho di jantung pertahanan. Kondisi tersebut membuat pertahanan Manchester City tak sekuat musim lalu.

Disadur dari: Bola.com (penulis Faozan, editor Yus Mei, published 11/12/2019)