Sukses

Alasan Cristiano Ronaldo Tolak Jadi Kapten Juventus

Cristiano Ronaldo sempat ditawarkan jadi kapten Juventus pada laga melawan Udinese.

Jakarta - Cristiano Ronaldo menjadi bintang kemenangan Juventus atas Udinese akhir pekan lalu. Dia mencetak dua gol dan membawa timnya berjaya 3-1 di Allianz Stadium, Minggu (15/12/2019).

Namun, ada kejadian menarik pada pertandingan tersebut saat Gonzalo Higuain ditarik keluar. Pemain berpaspor Argentina tersebut merupakan kapten dan berniat melimpahkan tugasnya ke Cristiano Ronaldo.

Namun, Cristiano Ronaldo itu dengan rendah hati menolak ban kapten itu. Dia kemudian menyerahkannya kepada Blaise Matuidi sebagai tanda penghormatan.

Ternyata ada alasan khusus mengapa Cristiano Ronaldo menolak ban kapten tersebut. Padahal ia merupakan kapten Timnas Portugal.

Alasannya, Matuidi telah bergabung dengan Juventus sejak 2017, atau lebih lama dari Ronaldo yang mulai memperkuat dengan klub Serie A tersebut pada 2018.

Cristiano Ronaldo kemudian memeluk pemain berpaspor Prancis itu setelah memakaikan ban kapten. Matuidi menggambarkan itu sebagai perilaku kelas dunia.

2 dari 2 halaman

Membuktikan Perkataan Mourinho

Sikap yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo bisa menjadi contoh lain dari perbedaan sosok kapten dan pemimpin yang pernah dilontarkan pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.  Menurut pelatih asal Portugal itu ada perbedaan besar antara seorang kapten dan pemimpin. Mourinho menyebut sosok kapten yang bertipe pemimpin sangat menguntungkan pelatih.

Secara tersirat, Mourinho menyebut tidak setiap kapten memiliki jiwa pemimpin. "Kapten dan pemimpin, ada perbedaan besar," kata Mourinho.

"Anda tidak membeli pemimpin, Anda tidak membuat pemimpin. Ketika Anda memilikinya, tim Anda selangkah lebih maju."

"Tapi, yang penting, sekarang sepak bola penuh dengan citra dan orang-orang memberikan lebih banyak perhatian pada orang-orang yang terlihat (seperti pemimpin daripada) orang-orang yang sebenarnya," tegas Jose Mourinho.

 

Sumber: Sportbible

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hanif Sri Yulianto/Editor: Yus Mei Sawitri, published 16/12/2019)