Sukses

Kampanye Anti-Rasis Liga Italia Tuai Protes AC Milan

AC Milan mengkritik otoritas Serie A yang menggunakan lukisan monyet pada kampanye memerangi rasialisme.

Liputan6.com Milan - Otoritas Serie A meluncurkan lukisan monyet dalam rangka memerangi aksi rasialisme di sepak bola. Alih-alih menuai pujian, tindakan itu justru mendapat kritikan dari AC Milan.

Sepak bola Italia tak lepas dari kasus rasialisme. Sejumlah pesepak bola berkulit hitam pernah menjadi korban penghinaan fisik, beberapa di antaranya adalah Sulley Muntari, Moise Kean, Romelu Lukaku, Blaise Matudi, hingga Mario Balotelli.

Berbagai upaya pun dilakukan Serie A untuk memerangi aksi tak sportif tersebut. Teranyar, Serie A meluncurkan lukisan tiga monyet karya Simone Fugazzotto.

Ketiga poster tersebut sudah diajukan dan disetujui pihak Serie A. Kini, poster bergambar monyet itu sudah terpampang di markas Lega, selaku operator Serie A.

Fugazzotto menyebut lukisan itu ingin memberi tahu kalau semua orang pada dasarnya adalah monyet. Penggambaran tiga monyet tersebut layaknya ras yang ada di dunia.

 
 
 
View this post on Instagram

NUOVO REGALO 🎁 👇🏻 . . L’idea di questa campagna nasce da lontano, era il 26 dicembre ed ero allo stadio a vedere Inter - Napoli, partita incredibile decisa all’ultimo minuto dal mio Hermano @lautaromartinezz10 . Sento (ma non era di certo la prima volta) insulti e versi di scimmia contro un grandissimo giocatore, era @kkoulibaly26 . Mi sale una tale rabbia che quasi di riflesso mi arriva un idea, perché non smettere di censurare la parola scimmia nel calcio ma rigirare il concetto e affermare invece che alla fine siamo tutti scimmie? Perché se siamo essere umani, scimmie, anime reincarnate, energia o alieni chissenefrega, l’importante è sentire un concetto di eguaglianza e fratellanza. Grazie alla testardaggine mia e di @fabicutri , con l’appoggio fondamentale di @seriea e #infront abbiamo reso realtà quell’idea nata in uno stadio mesi fa. Ho dipinto il trittico in un altro stadio, l’Olimpico di Roma durante la finale di coppa Italia e l’immagine è finita a tutta pagina su @gazzettadellosport e @corrieredellosport più svariati siti e testate. Se ci credete anche voi come ci credo io condividete l’immagine con l’Hashtag #NOTORACISM e seguite le stories perché posterò le tre opere che voi potrete mettere insieme (taggatemi sarete tutti ricondivisi) come preferite e il più creativo vincerà una cosa speciale. Grazie a tutti voi, non lo chiedo mai ma in questo caso si, CONDIVIDETE 💪🏻🐵 Simone . . . . . #noracism #notoracism #simonefugazzotto #fugazzotto #fugazzottoartist #art #contemporaryart #italiancontemporaryart #saynotoracism #weareallthesame #social #gazzettadellosport #rai #corrieredellosport #raiuno #seriea #different #eyes #same #soul

A post shared by Simone Fugazzotto (@simonefugazzotto) on

Akan tetapi, kampanye tersebut langsung menuai kritikan, satu di antaranya adalah AC Milan. I Rossoneri menyebut melawan aksi rasialisme dengan menggunakan lukisan monyet sebagai tindakan yang salah.

"Seni bisa menjadi kuat, tetapi kami sangat tidak setuju dengan penggunaan monyet sebagai gambar dalam perang melawan rasialisme, dan terkejut dengan kurangnya konsultasi," tulis AC Milan di akun Twitter resmi klub.

 

Video:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritikan AS Roma

Sebelum AC Milan, AS Roma telah lebih dulu mengecam lukisan tiga monyet tersebut. Roma mempertanyakan pemilihan monyet sebagai bagian dari kampanye anti rasialisme.

"AS Roma sangat terkejut melihat apa yang tampak seperti kampanye anti-rasial dari Serie A yang menampilkan monyet-monyet yang dilukis di media sosial hari ini," tulis AS Roma di media sosial, Twitter.

"Kami memahami liga ingin mengatasi rasialisme, tetapi kami tidak percaya ini adalah cara yang tepat untuk melakukannya," tambah pernyataan tersebut.

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.com, Penulis: Rizki Hidayat / Editor: Aning Jati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.