Jakarta Mata Bambang Pamungkas berkaca-kaca saat menghadiri konferensi usai laga melawan Persebaya Surabaya, Selasa (17/12/2019) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Pasalnya, ini barangkali yang terakhir bagi penyerang berusia 39 tahun ini berbicara di depan wartawan sebagai perwakilan dari pemain Persija Jakarta.
Ya, Bambang Pamungkas resmi mengumumkan akan pensiun pada akhir Shopee Liga 1 2019. Eks Pelita Bandung Raya (PBR) ini bakal memainkan partai terakhirnya bersama Persija ketika menghadapi Kalteng Putra di Stadion Tuah Pahoe pada pekan ke-34, 22 Desember mendatang.
Baca Juga
Seputar Timnas Indonesia U-20: Pengamat Tanyakan Soal Indra Sjafri Mengantisipasi Mobilitas Tinggi Dua Lawan Terakhir di Piala Asia
Menipis Setelah Kalah dari Iran, Media Vietnam Soroti Peluang Timnas Indonesia U-20 untuk Lolos ke Piala Dunia U-20
FC Twente Kalahkan Bodo/Glimt di Leg Pertama Play-off Liga Europa 2024/2025, Pelatih Berharap Mees Hilgers dan Tim Tetap Konsisten
Pastinya, perasaan Bambang Pamungkas campur aduk saat menyatakan dirinya akan gantung sepatu dari lapangan hijau mengingat pertandingan kandang terakhirnya berakhir menyedihkan. Bermain selama 15 menit terakhir, ia tidak mampu menyelamatkan Persija dari kekalahan 1-2 kontra Persebaya.
Advertisement
Namun, Bambang Pamungkas berjuang untuk tidak larut dalam kesedihan mengingat suporter Persija, The Jakmania -kelompok suporter Persija, melepasnya dengan suka cita. Beragam spanduk, poster, bendera hingga nyanyian berbau pemain bernomor punggung 20 ini menggema di SUGBK.
"Saya pikir memang kita selalu ingin yang terbaik, tapi hasil kali ini memang kali harus diakui bukan yang terbaik. Tapi melihat bagaimana sambutan The Jakmania di stadion tadi, saya pikir itu hal yang luar biasa," ujar Bambang Pamungkas.
"Saya merasa dicintai tim ini, saya juga mencintai tim ini. Jadi saya pikir dengan segara kekurangan dan kelebihan saya bisa menerima perpisahan ini dengan baik."
"Saya sudah sampaikan bahwa saya tidak ingin menangis, dan saya pasti tidak akan menangis walaupun teman-teman saya banyak yang menangis. Saya tidak tahu apakah mereka menangis kehilangan atau menangis senang. Saya tidak tahu," tutur pemain kelahiran 10 Juni 1980 tersebut.
Upaya Bambang Pamungkas untuk tidak berlinang air mata berhasil. Eks pemain Selangor FA di Liga Malaysia ini berusaha tetap tegar walaupun The Jakmania seolah-olah memaksanya untuk menangis.
"Tapi saya merasa bahwa saya bisa menyampaikan semuanya dengan baik. Saya berterima kasih kepada semuanya. Dan yang paling penting bagi saya, sudah beberapa hari lalu saya bilang ke beberapa The Jakmania untuk tidak membuat saya menangis di lapangan. Enggak banget. Saya bilang begitu dan akhirnya bisa begitu,"Â imbuh Bambang Pamungkas.
Video
Berita video pidato perpisahan Bambang Pamungkas setelah laga Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-33 Shopee Liga 1 2019 yang membuat publik di SUGBK hening, Selasa (17/12/2019).
Pidato Bambang Pamungkas
Semua yang berada di SUGBK terdiam ketika Bambang Pamungkas menyampaikan pidato perpisahannya:
The Jaaaaak... The Jaaaak..
Salam buat Anda semua.
Orang bijak berkata, laki-laki sejati tidak menangis, tapi hatinya berdarah. Malam ini, izinkan saya untuk menjadi seorang laki-laki sejati, dengan tidak banyak berbicara, agar saya tidak menangis, cukup hati saya yang berdarah.
Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen dalam tim Persija Jakarta. Untuk perjalanan musim ini yang sangat menguras tenaga, emosi, dan juga kesabaran.
Terima kasih juga untuk seluruh jajaran direksi Persija Jakarta. Untuk kerja sama yang luar biasa, selama saya berada di klub ini. Kenyamanan yang membuat saya merasa, jika Persija Jakarta akan selalu menjadi rumah saya.
Juga kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan seluruh masyarakat Jakarta, untuk dukungannya kepada Persija Jakarta.
Serta tidak lupa kepada kalian semua pendukung Persija Jakarta, baik yang malam hari ini berada di stadion, maupun di mana pun kalian berada.
Saya pernah menjadi top scorer di sini. Menjadi pemain terbaik di sini. Dan saya pernah menjadi juara di sini. Namun demikian saya juga pernah patah kaki di sini, mengalami depresi di sini, dan dianggap sebagai penghianat juga di sini.
Dalam semua keadaan tersebut, kalian semua tetap berada di belakang saya. Dan untuk itu, dari lubuk hati saya yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Kalian semua akan selalu memiliki tempat spesial dalam hati saya.
Akhir sekali, perjalanan karir saya bukan tentang seberapa jauh saya melangkah, bukan juga tentang seberapa cepat saya sampai. Akan tetapi tentang makna dari perjalanan yang telah saya lalui, dan jejak apa yang saya tinggalkan.
Semoga selama saya menjadi bagian dari Persija Jakarta, saya dapat meninggalkan kesan yang baik di hati kalian semua.
Sekali lagi terima kasih. Selamat malam
Disadur: Bola.com
Penulis: Muhammad Adiyaksa
Editor: Ario Yosia
Advertisement