Sukses

Legenda MotoGP Ragu Alex Marquez Cocok Kendarai Motor Repsol Honda

Legenda MotoGP, Wayne Rainey, menyayangkan keputusan Honda Racing Corporation (HRC) memilih mengontrak Alex Marquez.

Jerez - Legenda MotoGP, Wayne Rainey, melempar kritik tajam kepada Honda Racing Corporation (HRC) yang memutuskan menggaet Alex Marquez sebagai pengganti Jorge Lorenzo di Repsol Honda musim depan.

Setelah Jorge Lorenzo memutuskan pensiun akhir MotoGP musim ini, HRC memutar otak mencari pengganti dalam waktu singkat. Johann Zarco, Cal Crutchlow, dan Takaaki Nakagami sempat jadi kandidat, namun akhirnya pilihan jatuh kepada Alex, juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019.

Dengan bergabungnya Alex, maka rider berusia 23 tahun itu akan bertandem dengan kakaknya sendiri yang merupakan delapan kali juara dunia, Marc Marquez. Meski ini kombinasi yang unik, ternyata tak semua sepaham dengan keputusan HRC, termasuk Rainey.

"Jika satu di antaranya terluka, tak pelak lagi akan memengaruhi lainnya. Keluarga mereka akan ada di garasi itu, timnya dibangun berdasarkan keluarga. Mereka dua saudara yang turun di kejuaraan terakbar dan tim yang menarik. Tapi saya bakal lebih senang lihat rider lain di tim itu," tutur Rainey kepada Motorsport.com.

Meski Alex Marquez merupakan dua kali juara dunia, Rainey yakin El Pistolas belum cukup matang membela Repsol Honda dan ditandemkan dengan Marc untuk pertama kali di MotoGP. Tiga kali juara dunia asal Amerika Serikat tersebut pun yakin Fabio Quartararo dan Maverick Vinales lebih layak dapat peluang itu.

"Saya harap ada yang bisa menyerang dan menantang Marc. Jika Alex mengalahkannya, mereka akan tetap berpelukan dan tidak ada 'perang'. Menurut saya, Fabio bukan pilihan buruk, malah bakal seru. Juga ada Maverick, yang secara perlahan mulai menunjukkan potensi," ujar Rainey.

2 dari 2 halaman

Pembalap yang Lebih Berpengalaman

Rainey pun meyakini Honda seharusnya menggaet pebalap yang lebih berpengalaman dan sudah terbukti nyata pernah atau konsisten menantang Marc dalam perebutan kemenangan dan gelar dunia.

"Honda harusnya melihat siapa pebalap terbaik dari 3-4 rider teratas. Mereka harusnya memilih siapa yang sudah mampu menantang Marc," ungkap Rainey, yang uniknya ragu soal Andrea Dovizioso, rider Ducati Team yang sukses jadi runner up tiga kali beruntun di belakang Marquez.

"Soal Dovi, saya tak terlalu yakin. Saya tahu jika semua berjalan baik, ia sangat cepat. Tapi dalam dunia balap, sungguh jarang bisa melihat banyak situasi berjalan dengan baik secara bersamaan. Dalam dunia balap, biasanya pebalap lah yang lebih berperan meraih hasil baik ketimbang motornya," pungkasnya.

 

Sumber: Motorsport.com.

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 30/12/2019)