London - Mikel Arteta langsung merasakan betapa tidak mudahnya menjadi manajer di level Liga Inggris. Melatih Arsenal, ia menuai kecaman. Tak heran, ketika Arsenal menjamu Manchester United (MU), Arteta tengah mencari cinta.
Arsenal menghadapi MU pada laga lanjutan Liga Inggris 2019-2020 di Stadio Emirates, Kamis (2/1/2020) dini hari WIB. Arteta punya kewajiban mengangkat Arsenal dari keterpurukan, sebuah tugas yang tak mudah bagi sang debutan.
Baca Juga
Pratama Arhan Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Capai 50 Penampilan di Era Shin Tae-yong
Pemain Tengah Newcastle United Tegaskan Tak Punya Keturunan Malaysia, Minta Agar Tak Dikaitkan Lagi dengan Timnas Negara
Jay Idzes Ungkap Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Punya Perbedaan, Apa itu?
Arteta gagal memberi respons positif pada dua laga bersama Arsenal. Imbang di markas Bournemouth, Arteta tak berdaya ketika menghadapi strategi sang mantan pesaing, Frank Lampard.
Advertisement
Kekalahan di kandang sendiri menjadi tamparan negatif bagi karier perdana Arteta setelah lepas dari bayang-bayang Pep Guardiola. Sayang, kini ia harus bersua lawan tak mudah, Manchester United.
Arteta mengakui tak bisa langsung nyetel dengan seluruh pemain. Namun, jalinan tersebut akan semakin membaik seiring komunikasi yang intens sepanjang akhir pekan ini.
"Kami bermain bagus ketika di markas Bournemouth, dan cukup besar meraih kemenangan ketika menjamu Chelsea. Kami hanya butuh ketenangan, dan jika itu sudah terjadi, siapapun lawan bisa kami kalahkan," tegas Arteta.
Senjata Arteta kala timnya menjamu MU cukup lengkap. Setidaknya, ia bisa menggunakan jasa Granit Xhaka. Selain itu, beberapa pemain juga sudah bugar, seperti Hector Bellerin, Gabriel Martinelli, Dani Ceballos dan Rob Holding.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Adu Senjata
Satu yang pasti, Arteta tak bisa serta merta memberikan tiga angka. Tradisi menyebut, The Gunners hanya sanggup menuai satu kemenangan dari enam pertemuan dengan Manchester United. Catatan tersebut tergolong miris untuk tim sebesar Arsenal, sekaligus menandai ketidakberdayaan ketika bersua Setan Merah.
Faktor itu pula yang membuat Manchester United gembira. Dua kemenangan di pentas Boxing Day dan laga akhir tahun, membuat kepercayaan diri Marcus Rashford dkk meningkat tajam.
Kini, Manchester United sedang berada di pintu gerbang zona empat besar. Artinya, mereka juga tak terpeleset dan membuang momentum begitu saja. Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer menganggap kans kemenangan ketiga secara beruntun tetap terbuka.
"Saya tahu kekuatan pasukanku, dan ini menjadi hal yang luar biasa. Kami sedang berada di zona pacu yang sangat cepat, dan itu tak boleh lepas," kata Ole Gunnar Solskjaer, di Guardian.
Kans menang Manchester United memang terbuka. Setidaknya, Arsenal sedang tampil tak maksimal. Mereka baru saja mengalami kekalahan keempat secara beruntun di kandang sendiri, dan itu terjadi untuk kali pertama sejak Desember 1959.
Â
Advertisement
Positif untuk Tim Tamu
Fakta tersebut membuat Arsenal bisa jadi akan menyamai catatan kekalahan terburuk setelah pekan ke-20 di Premier League sejak 1975-1976. Kubu tim tamu punya catatan bagus, termasuk hanya sekali kalah dalam sembilan pertandingan terakhir, yang berarti hanya Liverpool punya performa lebih baik dari armada Ole Gunnar Solskjaer.
Satu yang pasti, senjata tukang gedor Manchester United sedang yahud. Marcus Rashford dan Anthony Martial terus memberi sumbangsih besar. Rashford misalnya, sudah mengoleksi 12 gol dan 4 asis. Sementara itu, Martial sudah terlibat pada proses 10 gol dari 13 pertandingan.
Sumber: BBC, Guardian, Opta
Disadur dari Bola.com (Penulis Nurfahmi Budiarto, Published 01/01/2020)