Sukses

4 Fakta Dejan Kulusevski, Gelandang Muda Anyar Milik Juventus

Kulusevski resmi berseragam Juventus pada Kamis (2/1/2020) setelah menjalani tes medis di Turin satu hari sebelumnya.

Jakarta - Raksasa Italia Juventus menanam investasi masa depan pada bursa transfer musim dingin Januari 2020. Mereka merekrut gelandang muda berusia 19 tahun Dejan Kulusevski dari Atalanta.

Kulusevski resmi berseragam Juventus pada Kamis (2/1/2020) setelah menjalani tes medis di Turin satu hari sebelumnya. Gelandang asal Swedia itu didatangkan ke Turin dengan nominal yang tidak sedikit.

Nyonya Tua mengeluarkan dana sebesar 35 juta euro atau sekitar Rp543 miliar untuk Kulusevski. Uang tersebut rencananya dicicil Juventus selama lima tahun.

Keputusan manajemen Juventus mendatangkan Kulusevski cuup mengagetkan. Selama ini, mantan pemain Parma itu jarang dikait-kaitkan dengan kepindahannya ke Juventus.

Kulusevski lebih sering dikaitkan dengan klub elite asal Inggris yakni Manchester United atau rival Juventus, Inter Milan. Namun pilihan manajemen Juventus itu diyakini tidak akan salah dengan keputusannya mendatangkan Kulusevski.

Kulusevski tampil cukup meyakinkan bersama Parna sepanjang musim 2019-2020. Pria yang seumuran dengan Erling Braut Haaland itu telah mencetak empat gol dan tujuh assist dari 17 pertandingan di Serie A musim ini.

Selain itu, Bola.com juga telah merangkum empat fakta menarik tentang Kulusevski. Berikut daftarnya:

2 dari 5 halaman

1. Bikin Atalanta Untung Lebih dari 200 Kali Lipat

Kulusevski dibeli Atalanta pada musim 2016-2017 dari klub lokal Swedia, Brommapojkarna. Saat itu, Atalanta hanya perlu menggelontrokan dana sebesar 165 ribu euro alias Rp2,5 miliar saja.

Namun, 4,5 tahun berselang, Atalanta menjualnya seharga 35 juta euro atau sekitar Rp543 miliar. Angka itu belum termasuk bonus sebesar 10 juta euro. Itu artinya, Atalanta sudah untung 272 kali lipat kala menjual Dejan Kulusevski ke Juventus.

3 dari 5 halaman

2. Empat Klub dalam 4 Tahun

Kulusevski resmi dipinang Juventus pada Kamis (2/1/2020). Itu berarti, La Vecchia Signora bakal menjadi klub profesional keempat Kulusevski sepanjang kariernya.

Dejan Kulusevski memulai debut profesionalnya pada 2016 bersama klub asal Swedia, Brommapojkarna, sebelum pindah ke Atalanta di tahun yang sama.

Padah 2019, Dejan Kulusevski dipinjamkan ke Parma dan berhasil mempersembahkan performa terbaiknya untuk klub kasta tengah Liga Italia itu. Pada awal 2020, pria berusia 19 tahun itu resmi merapat ke Juventus.

Itu berarti, Juventus menjadi klub keempat Dejan Kulusevski dalam empat tahun karier sepak bola profesionalnya.

4 dari 5 halaman

3. Belum Akan Dimainkan

Kulusevski sudah teken kontrak bersama Nyonya Tua. Namun allenatore Juventus, Maurizio Sarri, belum akan memberikan debut untuk Kulusevski dalam waktu dekat ini.

Dejan Kulusevski masih harus melewatkan sisa musim ini bersama Parma sebelum benar-benar merumput bersama Juventus pada musim depan.

"Saya bisa sampaikan kepada fans Juventus, saat saya tiba di sini Juli mendatang, saya akan memberikan segalanya buat klub ini, datang ke latihan dengan tujuan berkembang dan membuat mereka bahagia," ujar Kulusevski melansir dari Football Italia.

5 dari 5 halaman

4. Pemain Termahal Kedua Swedia

Juventus mendatangkan Kulusevski ke Turin dengan nominal yang tidak sedikit yakini 35 juta euro atau sekitar Rp543 miliar. Angka tersebut membuat Kulusevski menjadi pemain termahal kedua sepanjang sejarah sepak bola Swedia.

Ia bahkan lebih mahal daripada Victor Lindelof kala dipindang Manchester United pada 2017. Hanya transfer Zlatan Ibrahimovic ke Bracelona pada 2009 yang mengungguli nilai transfer Dejan Kulusevski.

Saat itu, Zlatan didatangkan dari Inter Milan dengan mahar 47 juta euro atau sekitar Rp728 miliar plus Samuel Eto'o. Namun saat itu, usia Zlatan sudah mengunjak 28 tahun. Sementara Dejan Kulusevski baru berusia 19 tahun kala dipinang Juventus.

Jadi, tak belebihan jika suporter menyebut Dejan Kulusevski adalah yougster termahal dalam sejarah sepak bola Swedia.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hesti Puji Lestari/Editor: Yus Mei Sawitri, published 3/1/2020)