Sukses

Ibu Kota Banjir, Ribuan Orang Minta Formula E Jakarta Dibatalkan

Tercatat, sebanyak empat ribu orang menandatangani petisi meminta Formula E dibatalkan.

Jakarta - Awal tahun, ibu kota Republik Indonesia mengalami hujan deras yang membuat banjir. Alhasil, ribuan akun menandatangani petisi pembatalan Formula E seri Jakarta. 

Petisi pembatalan Formula E dimulai oleh Irawan Endro Prasetyo via Change.org dan ditujukan khususnya kepada federasi otomotif internasional (FIA), ketua DPRD DKI Jakarta H. Prasetio E. Marsudi, Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Banjir yang melanda kawasan Jabodetabek menjadi latar belakang Irawan Endro Prasetyo mengajak netizen untuk menandatangani petisi tersebut.

Hingga Minggu (5/1/2020) pukul 14:00 WIB, sudah 4 ribu orang yang telah menandatangani petisi itu. 

"Jakarta saat ini menderita banjir besar yang menghancurkan sebagian besar wilayah kota. Ini adalah salah satu banjir terbesar dan terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah Jakarta, mengakibatkan kerusakan banyak bangunan, infrastruktur serta menelan korban jiwa," tulis Irawan dalam petisinya seperti dikutip dari Change.org.

Faktor dana menjadi sorotan netizen. Irawan dan sejumlah netizen lainnya mempermasalahkan prioritas anggaran ABPD DKI, yang dianggap tidak tepat. 

"Kami, warga Jakarta, dengan ini meminta Anda untuk membatalkan penyelenggaraan acara Formula E FIA ABB 2020 di Jakarta. Kami membutuhkan semua sumber daya yang tersedia untuk membantu orang-orang dan membangun kembali kota kami, bukan untuk menyia-nyiakannya pada satu acara yang mengolok-olok penderitaan warga.

"Mohon pertimbangkan untuk memindahkan acara ini ke kota lain yang lebih siap untuk mengadakannya. Terima kasih."

2 dari 2 halaman

Dianggap Pemborosan

Sejumlah netizen menilai Formula E sebagai ajang pemborosan, di tengah situasi duka dan sulit bagi warga Jakarta.

"Penyelenggaraan acara Formula-E FIA ABB 2020 di Jakarta hanya memboroskan anggaran. Seharusnya anggaran bisa digunakan untuk penanggulangan banjir!!!!" demikian tulis seorang warganet di kolom komentar petisi tersebut.

Netizen menyoroti dugaan pemotongan anggaran banjir, sementara DKI malah menyiapkan anggaran besar untuk Formula E. Seperti diketahui, APBD DKI mencapai Rp 87 triliun dan hanya Rp 96 miliar atau 1,1 persen untuk penanggulangan banjir.

Anggaran untuk normalisasi kali Ciliwung, semula Rp 850 miliar, dipangkas menjadi Rp 350 miliar. Sementara, Pemprov DKI menyiapkan Rp 1,6 triliun untuk Formula E.

Namun, Pemprov DKI membantah pemotongan anggaran tersebut. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Dudi Gardesi Asikin mengatakan, tak benar kabar bahwa pihaknya memotong anggaran untuk penanganan banjir sebesar Rp 500 miliar.

"Itu anggaran tahun depan. Kalau anggaran kemarin, kalau misalnya belum berkontrak jangan berkontrak dulu karena anggaran DKI defisit. Tapi kalau yang sudah berjalan, tetap dilanjutkan. Itu selesai. Ke depan ini, tidak ada hubungannya," kata Dudi di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com.

Dia menegaskan, anggaran dinasnya mencapai Rp 2,7 triliun tahun 2020 dan untuk banjir hampir Rp 700 miliar. "Mungkin sekitar Rp 700 miliar," jelas Dudi.

Dia menuturkan, Rp 500 miliar itu adalah uang muka untuk pembangunan sistem air minum di Muara Karang.

 

Sumber: Change.org