Sukses

Kisah Menyedihkan Rhodri Jones Dibuang MU: Tahan Tangis di Hadapan Alex Ferguson

Digadang-gadang menjadi The Next Ryan Giggs ternyata hanya sebatas mimpi bagi eks pemain akademi MU, Rhodri Jones.

Liputan6.com, Manchester - Menembus skuat utama tentu menjadi idaman bagi setiap pemain akademi Manchester United (MU). Legenda Class of 92 ada di benak para bibit muda yang menimba ilmu di sana.

Seperti diketahui, Class of 92 adalah enam pemain akademi yang meroket di skuat utama MU dan menjadi bintang. Mereka adalah David Beckham, Nicky Butt, Ryan Giggs, Phil Neville, Paul Scholes dan Gary Neville

Sayangnya, tidak semua pemain mampu mengikuti mereka. Jangankan menembus skuat utama, tak jarang karier para pemain akademi MU justru layu sebelum berkembang.

Rhodri Jones salah satunya, yang bergabung dengan akademi MU pada tahun 1996 di usia 14 tahun. Sebagai pemain asal Wales, bisa mengikuti jejak Giggs tentu menjadi impiannya.

Namun menjadi The Next Ryan Giggs ternyata hanya sebatas mimpi bagi Jones. Di usia 20 tahun, ia didepak dari MU oleh sang manajer legendaris, Sir Alex Ferguson.

Saat itu, Jones baru bermain di skuat pelapis MU.

"Satu pagi, saya dipanggil untuk menghadap Ferguson. Saya tidak pernah ke ruangannya sebelumnya. Jadi saya agak antusias melihat memorabilia yang ada di sana," kata Jones seperti dilansir Manchester Evening News.

Siapa sangka, kunjungan pertama Jones ke ruangan Ferguson itu sekaligus menjadi yang terakhir baginya. Di pertemuan itu, Fergie -sapaan akrab Ferguson- ternyata memutuskan mendepak Jones dari MU.

"Saya tidak bisa mengingat persisnya seperti apa, tetapi kira-kira dia mengucapkan, 'Maaf nak, kami tidak akan memperpanjang kontrakmu" kata Jones menirukan ucapan Fergie.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Menahan Tangis dan Kehilangan Kata-kata

Kata-kata Fergie bagai petir di siang bolong bagi Jones. Diakui Jones karisma sang manajer membuatnya hanya bisa mematung.

"Bagi seorang pemain berusia 20 tahun, dengan aura Ferguson di hadapan Anda, mulut saya seolah mengering," kata Jones.

"Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya hanya mengatakan kepada diri saya, jangan menangis di hadapannya. Jangan," kata Jones yang kini berusia 38 tahun.

3 dari 3 halaman

Beban Mental

Jones mengakui, terdepak dari skuat MU sempat membuatnya depresi. Beruntung, ia berhasil melalui masa-masa sulit itu.

Diakuinya, tidak mudah bergabung di klub sebesar MU pada usia 14 tahun. Menurutnya, banyak beban mental yang harus ditanggung.

"Ketika saya bergabung sebagai murid sekolah, itu berarti harus pergi setia pekan dan itu artinya mengorbankan masa kanak-kanak Anda," kata Jones.

"Anda mencoba menyesuaikan secara fisik dan mental dengan lingkungan yang sangat kompetitif. Anda tahu, Anda punya bakat, tetapi tidak jarang itu justru menjadi bumerang," ujar Jones yang kini berprofesi sebagai pembicara dan pembuat film.

Saksikan video pilihan di bawah ini