Sukses

Punya Penyakit Jantung, Berikut 8 Makanan yang Harus Dihindari

Tanpa sadar, penderita penyakit jantung mengonsumsi makanan dan minuman yang seharusnya dihindari.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung tanpa sadar mungkin sering dikonsumsi. Apalagi kebanyakan makanan yang tidak baik untuk jantung ini merupakan makanan cepat saji.

Selain itu, minuman beralkohol dan minuman bersoda juga dapat menjadi salah satu penyebab penyakit jantung. Karena itu, kamu perlu berhati-hati dalam mengonsumsi berbagai makanan agar tidak terkena penyakit jantung.

Makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung perlu dikenali untuk mencegah dan mengatasinya. Apalagi, bagi penderita penyakit jantung, mengatur makanan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk tetap menjaga jantung sehat dan meminimalisasi atau menurunkan risiko terjadinya serangan jantung

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 5 halaman

Makanan Cepat Saji dan Gula

Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji merupakan makanan pertama yang harus dihindari penderita penyakit jantung. Ahli kardiologi dari Universitas Hofstra, Regina Druz mengatakan konsumsi relatif tinggi lemak jenuh yang berasal dari hewan dan karbohidrat berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

Memasak makanan sendiri bisa menjadi upaya untuk mengurangi kombinasi lemak jenuh dan karbohidrat.

Contoh makanan cepat saji ini adalah menu kentang goreng di restoran, yang tentu mengandung banyak garam dan lemak. Selain itu, metode penggorengan konvensional yakni deep fry menghasilkan lemak trans yang terbukti meningkatkan jenis kolesterol jahat dan menurunkan jenis lemak yang baik.

Sebuah studi menyebut orang yang makan kentang goreng dua hingga tiga kali seminggu berpeluang meninggal lebih awal karena serangan jantung.

Gula

Semakin banyak mengonsumsi garam, gula, dan lemak, maka semakin tinggi pula risiko terkena penyakit jantung. Konsumsi gula tingkat tinggi berkontribusi memunculkan obesitas, peradangan, kolesterol tinggi, diabetes, yang semuanya merupakan faktor pemicu penyakit jantung.

Maka dari itu, mulailah untuk menguranginya dalam makanan. Makan sayur dan buah untuk mengimbangi nutrisi tubuh.

3 dari 5 halaman

Daging Olahan dan Margarin

Daging Olahan

Makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung berikutnya adalah daging olahan. Daging olahan seperti sosis dan bacon biasanya mengandung lemak jenuh tinggi. Inilah alasan mengapa daging olahan masuk ke dalam makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung.

Kalaupun memilih jenis yang mengandung lemak jenuh kadar rendah, kamu harus waspadai kandungan garamnya yang tinggi. Enam potong daging olahan saja bisa mengandung setengah kebutuhan garam harian, menurut asosiasi kesehatan jantung di Amerika.

Menurut Ketua Program Kesehatan Jantung Wanita dari Pusat Medis Universitas Negeri Ohio, orang-orang harus membatasi asupan garam karena sodium berhubungan dengan tekanan darah tinggi.

Margarin

Makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung selanjutnya adalah margarin. Konsumsi makanan mengandung lemak trans yang tinggi seperti pada margarin kemungkinan besar meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Agar aman, pilihlah margarin yang tidak mengandung minyak terhidrogenasi parsial, atau tetap dengan minyak zaitun sebagai gantinya.

4 dari 5 halaman

Pizza dan Mi Instan

Pizza

Sebagian pizza bisa menjadi makanan yang menyehatkan jika diolah dengan benar. Tapi kebanyakan, pizza diolah dengan jumlah sodium, lemak, serta kalori tinggi. Tentu hal ini dapat meningkatkan risiko alami gangguan jantung.

Makanan yang harus dihindari penderita penyakit jantung ini mengandung sodium dan lemak jenuh, bahkan di topping-nya (bila itu daging). Sebaiknya pilih topping sayuran sebagai gantinya.

Mi Instan

Meskipun enak dan cepat disajikan, sering makan mi instan akan meningkatkan risiko perubahan metabolisme karena kandungan natrium yang tinggi, lemak jenuh, dan beban glikemik. Orang yang mengidap sindrom metabolik cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan berisiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

5 dari 5 halaman

Soda dan Alkohol

Soda

Sejumlah penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi soda cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori daripada mereka yang tidak minum soda. Selain itu, bahan kimia dalam minuman soda sebenarnya dapat mengubah bakteri pencernaan dan membuat orang lebih rentan mengalami kenaikan berat badan. Berat badan berlebih merupakan salah satu faktor munculnya risiko penyakit jantung.

Alkohol

Alkohol adalah jenis minuman yang harus dihindari penderita darah tinggi. Meski tubuh normal dan kadar trigliseridanya tak tinggi, mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dapat menaikkan tekanan darah, gagal jantung, stroke, dan penambahan berat badan.

Disadur dari Hot Liputan6.com (Penulis Husnul Abdi)