Liputan6.com, London - Kabar mengejutkan datang dari keluarga Kerajaan Inggris. Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle memutuskan mundur dari tugas resmi di Kerajaan.
Diwartakan oleh New York Times, Rabu ( 8/1/2020) Dalam sebuah pernyataan, Pangeran Harry dan Meghan, mengungkap alasannya mundur karena berencana untuk membagi waktu mereka antara Inggris dan Amerika Utara dan akan "bekerja untuk menjadi mandiri secara finansial".
"Setelah beberapa bulan refleksi dan diskusi internal, kami telah memilih untuk melakukan transisi tahun ini untuk mengukir peran baru yang progresif dalam lembaga ini," ungkap mereka.
Advertisement
Kabar pamitnya Pangeran Harry dan Meghan mengejutkan pihak Kerajaan Inggris. Pasalnya, ada kabar yang menyebut keputusan itu dibuat tanpa berkonsultasi dengan Pangeran William dan Ratu Elizabeth II, ayah dan nenek dari Pangeran Harry.
Sejumlah bangsawan senior juga mengaku sakit hati atas pengumuman ini.
Hal serupa juga diungkap dalam laporan People. Sumber dari dalam istana menyebutkan Ratu, Pangeran Charles, dan Pangeran William kaget bukan kepalang dengan pengumuman ini.
"Ada banyak rasa sakit akibat ini," tutur sumber tersebut.
Â
Fans Arsenal
Sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan Meghan memang diwajibkan untuk mengikuti beberapa kegiatan. Tidak jarang, dalam kegiatan itu pula mereka membeberkan hal-hal kesukaan.
Dilaporkan The Sun, Pangeran Harry diketahui pernah mengaku sebagai penggemar Arsenal. Itu dikatakannya pada Februari 2017 silam.
Pengakuan tersebut disampaikan Harry saat mengunjungi latihan tim rugby Inggris. Selain sepak bola, Harry diketahui juga menggemari rugby.
"Arsenal," kata Harry singkat. Ketika itu, ia menolak membahas lebih lanjut lantaran Arsenal baru saja kalah 1-5 dari Bayern Munchen di Liga Champions.
Advertisement
Lebih Suka Rugby
Kendati menggemari Arsenal, Harry kabarnya lebih menyukai rugby. Pada 2003, ia bahkan ikut dalam perayaan keberhasilan tim Inggris menjuarai Piala Dunia Rugby di Sydney, Australia.
"Dia sangat mengetahui para pemain. Biasanya, dia akan datang ke ruang ganti dan berbicara dengan mereka," kenang pelatih tim Inggris saat itu, Richard Hill.