Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa dengan Iwan Bule menyebut pihaknya sanggup membayar denda yang dijatuhkan oleh FIFA. Diketahui, FIFA menjatuhkan dengan sebesar Rp 2,8 miliar.
Denda tersebut diterima PSSI buntut dari pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia dan Thailand pada Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November 2019.
Baca Juga
Seperti diketahui, FIFA telah menjatuhkan sanksi untuk negara-negara yang melakukan pelanggaran, termasuk Indonesia. Indonesia dijerat dua pasal sekaligus, 12 dan 16 FIFA Disclipinary Code (FDC). Selain denda, PSSI juga mendapat sanksi berupa larangan tanpa penonton saat Timnas Indonesia berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Advertisement
"Kita akan melayangkan surat untuk menanyakan kembali berkaitan dengan denda yang diberikan oleh FIFA. Kalau uang kita bisa (bayar)," kata Iwan Bule di Studio 6 EMTEK City, Jakarta, Jumat (10/1/2020) malam.
Namun, PSSI akan melayangkan banding keras mengenai sanksi larangan bermain tanpa penonton. Iwan Bule akan berjuang agar FIFA mencabut sanksi yang berlaku saat menggelar laga home melawan Uni Emirat Arab (UEA), 31 Maret 2020.
"Kalau pertandingan dengan UEA nanti kita harus ada penonton ya. Kita minta itu," ucap Iwan Bule, Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yakin Dikabulkan
Iwan Bule sendiri sangat yakin FIFA bakal mengabulkan banding dari PSSI. Terlebih, dalam jadwal pertandingan, laga melawan UEA akan menjadi partai home pertama Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
"Insha Allah. Tentu akan kita komunikasikan. Mudah-mudahan (dikabulkan FIFA). Kita minta itu (larangan tanpa penonton dicabut) yang pertama," ujar Iwan Bule.
Â
Advertisement
Penyebab Sanksi
Penyebabnya, suporter tim berjulukan Skuat Garuda itu terbukti bersalah karena tidak dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama pertandingan dan menyalakan serta melempar kembang api plus melakukan perusakan. Timnas Indonesia juga mendapatkan teguran untuk kedua kalinya setelah pemain dan ofisial dianggap membuat sepak mula melawan Malaysia tertunda.
Peringatan pertama datang ketika menjamu Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 10 September tahun lalu. Akibatnya, PSSI harus menanggung denda sebesar 200 ribu franc Swiss alias Rp2,8 miliar dari semua pelanggaran yang terjadi.