Liputan6.com, Jakarta - PBSI tidak memasang target muluk pada Indonesia Masters 2020. PBSI hanya menargetkan satu gelar juara di turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut.
Target di Indonesia Masters tak lepas dari hasil pada Malaysia Masters yang berlangsung pekan kemarin. Indonesia gagal meraih gelar juara dalam turnamen yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, itu.
Baca Juga
Tahun lalu, Indonesia juara hanya merebut satu gelar. Gelar tersebut datang dari pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Advertisement
"Kita sudah tahu hasil di Malaysia Masters kurang memuaskan. Tidak seusai dengan target," tutur Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti kepada awak media di Istora Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
"Jadi, bagi kami harus kerja keras untuk memperbaiki diri lebih baik lagi untuk mengumpulkan poin lebih tinggi di sini (Indonesia Masters)."
"Mereka harus membayar kekurangan karena ini Kualifikasi Olimpiade jadi sangat penting sekali, dan ini akhir-akhir turnamen. Kami harap atlet-atlet Indonesia bisa lebih fokus lagi," imbuh Susy.
Tampil Semaksimal Mungkin
Susy meminta Jonatan Christie dan kawan-kawan tampil semaksimal mungkin di Indonesia Masters. Sebab, turnamen ini merupakan salah satu kejuaraan yang digunakan untuk mengumpulkan poin Olimpiade 2020 Tokyo.
Dia juga mengingatkan para pemain Indonesia agar tampil semaksimal mungkin, melebihi raihan tahun lalu. "Ya, minimal satu gelar dulu seperti tahun lalu. Mudah-mudahan semua ada kenaikan target di semua sektor," ucap Susy.
"Soal peluang besar, kita tahu dari ganda putra, tunggal putra, dan mix double. Ganda putri juga sudah kembali kepercayaan dirinya, semoga bisa menampilkan yang terbaik, lebih dari Malaysia Master," tambahnya.
Advertisement
Tunggal Putri
Susy juga berharap ada kemajuan dari tunggal putri. "Sebelumnya, tunggal putri untuk melewati babak pertama tidak bisa. Sekarang sampai babak dua atau delapan besar lah. Syukur-syukur bisa tembus semifinal," pungkas Susy.
Indonesia Masters akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 14 sampai 19 Januari. Turnamen ini berhadiah total 400 ribu dolar AS.