Sukses

Rekrut Teja Paku Alam, Persib Kini Punya Lima Kiper

Persib sebelumnya sudah memiliki empat kiper, yakni I Made Wirawan, Aqil Savik, Dhika Bayangkara, dan M. Natshir.

Jakarta Persib Bandung resmi mendatangkan Teja Paku Alam. Klub kebanggaan warga Jawa Barat ini bakal mengakhiri kontraknya dengan Semen Padang per 15 Januari 2020.

Kiper asal Sumatera Barat itu merupakan kiper kelima yang ada di skuat Persib. Sebelum Teja Paku Alam bergabung, Persib sudah memiliki empat kiper, yakni I Made Wirawan, Aqil Savik, Dhika Bayangkara, dan M. Natshir.

Buat Teja, ini adalah kali pertama dirinya bermain untuk klub non-Sumatera. Selain Semen Padang, ia pernah berseragam Sriwijaya FC.

Teja menganggap hal baru dalam kariernya ini sebagai tantangan. Apalagi, keluarganya juga memberikan dukungan penuh.

"Alhamdulillah, saya pastinya senang memiliki tantangan baru di sini. Dalam karier, ini adalah tim pertama saya di luar Sumatera," ujar Teja disadur dari laman resmi klub.

"Doa orang tua, istri dan keluarga buat saya mantap untuk merantau," kata Teja menambahkan.

Penjaga gawang berusia 25 tahun itu langsung mendapatkan menu latihan setibanya di Bandung. Itu dilakukannya untuk menjaga kebugaran sebelum semua pemain berkumpul.

"Saya mendapat program latihan mandiri dari pelatih hingga latihan perdana Persib nanti," katanya memungkasi.

Video

2 dari 2 halaman

Kiper dengan Penyelamatan Terbanyak di Liga 1 2019

Teja Paku Alam merupakan satu di antara lima kiper terbaik Shopee Liga 1 2019. Hingga pekan ke-33, penjaga gawang yang musim lalu bermain untuk Semen Padang itu mencatatkan performa terbaik di antara yang lainnya.

Teja itu bermain sebanyak 25 kali buat Semen Padang. Catatan kebobolannya cukup banyak, yakni 33 kali, clean-sheets-nya pun cuma lima lali.

Kendati demikian, 96 penyelamatannya merupakan yang terbaik dari kiper mana pun di Liga 1. Pada paruh musim, Teja Paku Alam juga menjadi satu di antara kiper paling sering melakukan penyelamatan.

Ini menunjukkan kalau ia bisa tampil konsisten, meski Semen Padang pada akhirnya terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Ini juga menunjukkan betapa lini belakang Kabau Sirah memang buruk sehingga harus turun kasta.