Sukses

Australia Terbuka 2020: Dibungkam Petenis Tunisia, Caroline Wozniacki Gantung Raket

Caroline Wozkiacki tersingkir pada putaran ketiga Australia Terbuka 2020 usai dikalahkan Ons Jabeur asal Tunisia 5-7, 6-3, 5-7.

Liputan6.com, Melbourne - Mantan petenis nomor satu dunia Caroline Wozniacki gagal menutup karier dengan indah. Dia tersingkir pada putaran ketiga Australia Terbuka 2020 usai dikalahkan Ons Jabeur asal Tunisia 5-7, 6-3, 5-7 di Melbourne Arena, Jumat (24/1/2020).

Wozniacki mengutarakan niat gantung raket usai Australia Terbuka 2020. Dia menilai Melbourne sebagai lokasi ideal karena merebut gelar Grand Slam satu-satunya di sana pada 2018.

Namun, petenis asal Denmark itu gagal mengulang capaian dua tahun lalu. Dia harus mengakui keunggulan Jabeur dalam pertandingan berdurasi dua jam tujuh menit.

Di sisi lain, Jabeur menambah daftar koleksi korbannya di Australia Terbuka 2020. Sebelumnya dia menaklukkan unggulan ke-12 Johanna Konta di babak pertama. Setelahnya Jabeur menyingkirkan mantan petenis nomor empat dunia Caroline Garcia.

"Saya sudah membawa tisu mengantisipasi momen ini. Terima kasih atas dukungan semua suporter. Saya bangga atas capaian selama jadi petenis," ujar Wozniacki dilansir situs resmi turnamen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Diangkat Ayah

Sosok berusia 29 tahun itu langsung menangis usai pertandingan. Teman dan keluarganya kemudian turun ke lapangan untuk menandai momen ini. Wozniacki kemudian diangkat sang ayah Piotr.

"Saya bahagia sempat bermain denganmu Caro. Kamu sudah menjadi inspirasi bagi saya dan pemain lainnya," kata Jabeur.

3 dari 3 halaman

Peringkat Satu

Wozniacki memulai karier profesional 15 tahun lalu. Dia menduduki peringkat satu dunia dalam tiga periode dengan total selama 71 pekan berkat penampilan konsisten.

Namun, Wozniacki harus menunggu lama sebelum bisa mencicipi Grand Slam. Usai terhenti di final AS Terbuka 2009 dan 2014, dia akhirnya memenangkan Australia Terbuka 2018.