Los Angeles - Penulis terkenal asal Brasil, Paulo Coelho menyebut satu cita-cita yang belum diwujudkan oleh Kobe Bryant. Keduanya ingin menulis buku bersama.
Satu tahun lalu, Kobe Bryant meminta kepada Paulo Coelho untuk menulis buku. Memang tidak dijelaskan buku macam apa yang hendak ditulisnya, namun Coelho mengaku sudah mengumpulkan draft buku tersebut.
Kobe meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Minggu pagi sekitar pukul 10 di Los Angeles, Amerika Serikat. Nahasnya, putri Kobe, yakni Gianna juga menjadi korban.
Advertisement
Mantan pebasket Los Angeles Lakers itu meninggal di tempat, meninggalkan seorang istri, Vanessa Bryant, dan ketiga anaknya. Saat itu, Kobe dan Gianna hendak menuju Mamba Sports Academy, mengantarkan putrinya yang berusia 13 tahun latihan basket.
Setelah mengetahui kabar meninggalnya Kobe, Coelho mengucapkan belasungkawanya lewat akun Twitter pribadinya. Ia juga mengatakan bakal menghapus draft yang sudah ia buat.
"Anda lebih dari sekadar pemain hebat, Kobe Bryant. Saya belajar banyak lewat interaksi bersama Anda. Kini, saya akan menghapus draft sekarang juga, toh buku ini sudah kehilangan esensinya," tulis Coelho.
You were more than a great player, dear Kobe Bryant. I learned a lot by interacting with you. Will delete the draft right now, this book has lost its reason pic.twitter.com/pZWyT8xObw
— Paulo Coelho (@paulocoelho) January 26, 2020
Banyak pengguna Twitter yang berharap Coelho tetap menyelesaikan buku tersebut. Mereka merasa almarhum Kobe Bryant akan senang jika buku itu akhirnya selesai.
Perhaps it would be a way to honour him if you still wrote it. But only if you have the heart, will and desire to do it. ❤️
— Dippidy (@missdippidydo) January 26, 2020
Please don’t delete it, Mr. Coelho. Mamba Mentality would say to persevere, to persist. Fight the good fight.
— Alicia Wagner (@Lici_Wags) January 26, 2020
Video
Wasiat Kobe Bryant
Sebelum kejadian nahas itu, Kobe Bryant seperti memberikan pesan atau wasiat saat berbincang dengan Los Angeles Time. Saat itu, ia sedang mengomentari rekornya yang dilampaui LeBron James.
"Orang-orang cenderung salah mengartikan persaingan saya dan atlet lainnya. Mereka berpikir, mereka adalah pesaing, mereka tidak ingin orang datang melampaui atau memecahkan rekor mereka, dan itu tidak mungkin jauh dari kebenaran," kata Kobe Bryant dikutip People, Senin (27/1/2020).
"Jika Anda bermain di lapangan, itu adalah kompetisi. Tetapi ketika Anda telah melakukan apa pun yang dapat diperbuat dan sekarang telah pensiun, Anda jangan berpikir buruk pada atlet lain yang ingin memecahkan rekor itu. Bagi saya sangat tidak dewasa pemikiran seperti itu," imbuhnya.
Ayah empat anak itu malah memiliki keinginan para pebasket lainnya bisa melampaui apa yang telah dicapainya.
"Melihat orang-orang melakukannya dengan baik, saya ingin melihat mereka lebih baik daripada yang saya lakukan, itulah yang seharusnya," lanjut Kobe Bryant.
Advertisement