Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung terus berbenah jelang Liga 1 2020. Terdekat, mereka akan menggelar laga persahabatan atau uji coba melawan klub asal Malaysia, Malaka United di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (1/2).
Bagi Persib, tentu saja penting menggelar laga uji coba seperti ini. Pertandingan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang pemantapan taktik dan strategi.
Hal itu juga diungkap pelatih Robert Rene Alberts. Di laga ini, Robert akan mencoba mengkombinasikan banyak pemain dan melihat chemistry di antara pasukannya.
Advertisement
“Ini masih bagian dari persiapan. Jadi, kita tidak akan bermain selama 90 menit dengan semua pemain yang ada," ujar pelatih asal Belanda itu di situs resmi Persib.
Robert menambahkan, "Tapi, saya akan mencoba untuk memainkan sebanyak-banyaknya pemain."
Saksikan Video Persib di Bawah Ini
Tes Lini Depan
Yang terpenting juga, kata Robert, dia ingin tahu sejauh mana keampuhan kinerja lini depan mereka. Khususnya, kombinasi dua penyerang: Wander Luiz dan Geoffrey Castillion.
“Sampai saat ini kita juga belum menentukan first team. Tapi yang menjadi target uji tanding kali ini adalah melihat kombinasi lini depan antara Wander Luiz dan Geoffrey Castillion. Itu adalah prioritas kita dalam laga nanti,” jelasnya.
Advertisement
Lini Belakang Aman
Di sisi lain, mantan pelatih Arema FC itu tampaknya cukup puas dengan kinerja lini pertahanan Persib. Apalagi, mereka juga baru kembali kedatangan bek naturalisasi, VictorIgbonefo.
“Sedangkan di lini belakang, kita semua sudah tahu kualitas Nick Kuipers, Fabiano (Beltrame dan Victor (Igbonefo). Tapi di lini serang, kita masih harus memantaunya,” ujarnya.
Castillion Tertantang
Castillion sendiri merasa tertantang. Dia ingin membuktikan kemampuannya di Persib. "Ya ini pengalaman pertama saya datang ke Indonesia dalam hal sepak bola," kata eks pemain Ajax Amsterdam itu di laman resmi Persib.
"Tentunya ini sangat berbeda dengan Eropa. Saya pernah bermain di luar Eropa, MLS (Major League Soccer, Liga Utama Amerika Serikat) bersama New England. Tapi, Indonesia dan Asia pasti berbeda," imbuh pemain kelahiran Amsterdam, 25 Mei 1991, itu.
Advertisement