Jakarta - Gelandang anyar Persija Jakarta, Marc Anthony Klok, punya tipe permainan yang mirip dengan Rohit Chand. Atribut keduanya adalah gelandang bertahan. Klok memerani posisi deep lying playmaker, sedangkan Rohit sebagai gelandang box to box.
Kondisinya sekarang adalah, Persija Jakarta menumpuk dua dari empat slot pemain asing di posisi yang serupa. Mubazir bukan?
Mengenai kondisi ini, Bambang Pamungkas punya pembelaan. Manajer Persija Jakarta itu menilai, kedatangan Klok menambah opsi lini tengah timnya, bukan malah untuk menyingkirkan Rohit dari pemain utama. Terlebih, Rohit juga multifungsi. Selain gelandang, ia bisa diplot sebagai bek tengah.
Advertisement
"Segala sesuatunya mengenai perekrutan Marc Klok sudah didiskusikan dengan tim pelatih dan manajemen," ujar Bepe, panggilan Bambang, di Kantor Persija, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).
"Kacamata dari orang luar, cara bermain Klok mirip dengan Rohit. Tapi, pelatih Persija Sergio Farias punya pandangan lain. Sebab, Rohit tidak hanya bisa bermain di satu posisi. Klok akan menjadi altertnatif pilihan baru di lini tengah," tutur Bepe.
Lini Tengah Penuh Sesak
Kehadiran Klok juga makin membuat stok gelandang Persija Jakarta menumpuk. Selain Klok dan Rohit, tim ibu kota masih memiliki Evan Dimas, Ramdani Lestaluhu, Sandi Sute, Tony Sucipto, dan kabarnya Rinto Ali yang segera bergabung.
Sebagai pemain asing, tentu Klok dan Rohit dapat garansi menjadi pemain utama. Dalam formasi 4-2-3-1 kesukaan Sergio Farias, keduanya berpeluang untuk bertandem sebagai double pivot di lini tengah.
Sementara itu, Evan Dimas dapat didorong lebih ke depan untuk melayani Marko Simic dan bahu-membahu bersama Riko Simanjuntak serta Osvaldo Haay, calon pemain baru Macan Kemayoran lainnya.
Advertisement