Sukses

Rekaman 911 Ungkap Fakta Baru Penyebab Kecelakaan Kobe Bryant

Sejumlah saksi mata sempat menelpon panggilan darurat 911. Saat itu saksi mengaku cuaca sangat berkabut.

Liputan6.com, Los Angeles- Teka-teki penyebab kecelakaan helikopter yang dialami pebasket Kobe Bryant perlahan mulai terkuak. Rekaman telepon panggilan darurat 911 mengindikasikan cuaca buruklah sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut.

Seperti diketahui, Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (26/1/2020) waktu Amerika Serikat. Helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant bersama delapan penumpang lainnya jatuh di daerah Calabasas, California.

Tak ada korban selamat dalam kecelakaan helikopter tersebut. Putri kesayangan Kobe Bryant, Gianna Maria yang baru berusia 13 tahun juga meninggal dalam kecelakaan tragis tersebut.

Beberapa kantor berita Los Angeles pada Selasa (4/2/2020) mempublikasikan rekaman panggilan darurat ke 911 dari sejumlah saksi mata di dekat lokasi kecelakaan.

Para saksi kepada petugas 911 mengungkapkan bila cuaca sangat buruk saat kecelakaan helikopter Kobe Bryant terjadi. Bahkan saksi mengaku tak bisa melihat helikopter akibat saking buruknya cuaca saat itu. Dia baru melihatnya setelah muncul kobaran api.

 

 

Saksikan video Kobe Bryant berikut ini:

2 dari 3 halaman

Saksi

"Saya bisa mendengar pesawat (helikopter) ini, seolah-olah di awan tetapi tidak bisa melihatnya," kata seorang penelepon, melalui KTLA. "Lalu kita baru saja mendengar ledakan dan suara sunyi. dan saya bisa melihat kobaran apinya."

Penelepon ditanya apa yang terbakar, dan menjawab, “Bukit. Tapi apa pun yang menabrak bukit juga terbakar ... Saya pikir itu pesawat terbang. Sebuah pesawat kecil."

3 dari 3 halaman

Awan Tebal

Seorang penelpon 911 lain menggambarkan bisa mendengar helikopter, tetapi tidak melihatnya. "Melintas di kepalaku. Berawan tebal. Lalu aku mendengar bunyi letupan dan segera berhenti," ujar sang penelpon.

Helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant berjenis Sikorsky S-76B. Helikopter tersebut diterbangkan pilot berpengalaman Ara Zobayan. Kondisi cuaca saat itu memang buruk dengan kabut dan awan tebal.