Sukses

Virus Corona Hentikan Seluruh Agenda Olahraga di Shanghai, Formula 1 China Terancam?

Wabah virus corona telah memaksa balapan Formula E di China ditangguhkan sementara.

Liputan6.com, Shanghai - Otoritas berwenang Shanghai telah menghentikan seluruh kegiatan olahraga di kotanya menyusul meluasnya wabah virus corona model terbaru. Keputusan ini membuat ajang Grand Prix Formula 1 yang seharusnya berlangsung di Shanghai 19 april mendatang, terancam batal digelar.

Seperti dilansir dari BBC, Otoritas Olahraga Shanghai, tidak menetapkan batas akhir larangan ini. Namun mereka meminta induk olahraga menahan diri hingga wabah virus corona bisa ditanggulangi.

Dalam pernyataannya, otoritas olahraga Shanghai meminta induk olahraga mencari formula yang tepat bagi pencegahan penyebaran virus corona terbaru. Mereka juga diminta untuk menerapkan pola hidup bersih dan menguatkan pendidikan kesehatan bagi para karyawan agar bisa melindungi diri mereka.

Wabah virus corona saat ini sudah menjadi kekhawatiran dunia. Virus yang diduga berasal dari kelelawar itu telah menjangkiti setidaknya 24.300 orang dan menewaskan 490 di antaranya.

Wabah virus corona model terbaru juga memaksa sejumlah agenda olahraga dibatalkan, termasuk Formula E yang seharusnya berlangsung di Sanya, China, bulan depan. 

Sejauh ini, belum ada komentar dari pejabat berwenang Formula 1. Rencananya, para petinggi balapan jet darat ini baru bertemu Rabu waktu setempat. F1 sepertinya masih berharap balapan seri Shanghai bisa berlangsung mengingat jadwalnya baru dua bulan lagi. Dan skenario terburuk, agenda tersebut digeser dari jadwal semula meski hal ini sulit mengingat padatnya kalender balapan musim ini.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Bagaimana dengan GP Vietnam?

Kekhawatiran sebenarnya sempat terlontar dari pejabat senior F1 yang menghadiri acara kolaborasi kedua dengan Netflix, Selasa kemarin. Mereka mempertanyakan keamanan GP Formula 1 Vietnam.

Balapan ini dijadwalkan berlangsung sebelum seri Shanghai, yakni pada 5 April 2020. Seperti diketahui, Hanoi yang menjadi ibu kota Vietnam hanya berjarak 100 mil dari perbatasan China. 

Meski demikian, sejauh ini baru 10 kasus virus corona yang ditemukan di negeri Uncle Ho. Angka ini lebih rendah dari Australia dan Jerman sehingga resikonya dianggap tidak terlalu besar untuk saat ini. 

 

3 dari 3 halaman

Korban Masih Meningkat

Sementara itu, otoritas berwenang di China telah berusaha mati-matian untuk menghentikan penyebaran virus corona model terbaru. Hingga saat ini, pemerintah telah merumahkan setidaknya 18 juta penduduknya demi mencegah penyebaran virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut. 

Di Wuhan --kota asal virus ini awalnya ditemukan, 11 fasilitas publik termasuk gedung olahraga dijadikan rumah sakit yang dilengkapi 10 ribu tempat tidur untuk merawat pasien yang terinfeksi.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat global. WHO kini bekerjasama dengan pemerintah China dan pihak lain untuk menanggulang wabah ini. Meski demikian, wabah kian meluas di China dari hanya 4000 kasus pada hari Selasa menjadi 24,300 kasus.

Korban tewas juga bertambah 65 orang hingga saat ini totalnya mencapai 490 orang.

Â